Bangorejo-Tumpukan material proyek saluran air di jalan raya Pedotan Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, mencelakai dua orang pengendara. Satu pengendara diantaranya bahkan harus meregang nyawa. Banyak warga yang menyayangkan pelaksana dan pengawas proyek yang menumpuk batu gunung hingga menutup separuh badan jalan.
Adalah Sudiono dan Nur Holidin, warga Dusun Kraja Desa Benculuk Kecamatan Cluring. Sebelum celaka, keduanya sedang dalam perjalanan pulang dengan berboncengan sepeda motor, seusai memancing ikan di perairan Pesanggaran. Keduanya memacu gas dengan pelan melalui jalan raya Pedotan. Kejadian ini terjadi pada Rabu (31/5/2017) sekitar pukul 23.30 Wib.
Saksi mata, Ipin mengatakan, selepas SPBU Pedotan kedua korban terlihat menurunkan kecepatan karena separuh badan jalan dipenuhi batu dan pasir proyek. Namun sepeda motor yang mereka kendarai terjatuh bersamaan dengan datangnya mobil dari arah berlawanan. Diduga korban gugup karena jalan menyempit.
”Saat melintas di jalan yang banyak tumpukan batu dan pasir korban berpapasan dengan mobil dari arah yang berlawanan tepat di tumpukan batu, kemudian motor mereka oleng dan jatuh tepat dibebatuan hingga keduanya pingsan karena selain kepala mereka terbentur batu juga tubuh mereka ditindih motornya,” jelasnya, pada JurnalNews.com, Minggu (4/6/2017).
Tubuh dan kepala Sudiono dan Nur Holidin pun membentur tumpukan batu. Keduanya langsung pingsan ditempat. Nyawa Sudiono tak tertolong meski sempat dirawat di rumah sakit Al Huda Gambiran. Sedangkan Nur Holidin selamat dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Sementara Eksan, warga sekitar kejadian menambahkan, bila masyarakat setempat juga tidak berkenan dengan material proyek yang ditumpuk hingga separuh jalan. Apalagi tumpukan batu itu tidak diberi rambu-rambu yang standar. Warga juga tidak tahu harus menegur siapa karena pelaksana dan pengawas proyek tidak permisi dengan warga.
“Selain minimnya rambu hati-hati juga tak terlihat papan nama proyek tersebut sehingga warga tidak bisa menegur CV yang mengerjakan, karena bahan seperti batu dan pasir serta alat penyampur luluhan (molen) diletakan hingga separuh jalan,” pungkasnya dengan nada kesal.
(Ron/Jn)
Bagus buat perhatian bagi ygberwenang agar lebihmemperhatikan keseamatan penggun jalan,ikut prihatin sobat