BANYUWANGI – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Wartawan Banyuwangi mengelar kegiatan santunan anak yatim dan tanam pohon secara simbolik. Sabtu (29/02/2020).
Acara tersebut diselenggarakan di wahana wisata waterpark Cluring. Desa Cluring Kecamatan Cluring Banyuwangi.
Susunan acara dibacakan setelah para undangan menyaksikan tarian gandrung yang sengaja disajikan diawal acara.
Pelaksanaan acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjukan dengan pembacaan lantunan ayat suci Al-Quran oleh salah satu wartawan.
Giat Hari Pers Nasional yang digelar di aula wahana wisata waterpark Cluring, dihadiri oleh Forpimda Banyuwangi.
Diantaranya, Drs. Dwiyanto,MM (staf ahli bupati bidang kemasyarakatan). H Abdul Azis Hamdi (Kepala Bakesbangpol). Sunaryo (Mewakili Kalapas Kelas 2a). Widodo (Mewakili DPRD). Lettu Mujanu (Perwakilan Danlanal Banyuwangi). Sutikno, Spd (Mewakili Dispendik). AKP. Madrias (Kapolsek Cluring). Kapten Mukohir (Mewakili Dandim 0825). Titik Handayani, SE (Mewakili Camat Cluring). Taufik Hidayat (Ketua Dewan Kesenian Blambangan).
Acara tampak khusuk, di saat perwakilan dari Seksi Media Online PWI Banyuwangi, Subahrodin Yusuf naik podium.
Subahrodin Yusuf sengaja diundang untuk mewakili teman – teman dari wartawan untuk memberikan sepatah dua patahan tentang pengetahuannya soal jurnalistik.
Dalam melaksanakan tugasnya wartawan harus mengetahui kaidah kode etik jurnalistik yang diatur oleh UU Pers, nomer 40 tahun 1999.
Dalam menjalankan tugas sebagai wartawan harus independen, bentuk tulisan harus berimbang tidak beretikat buruk.
Dalam sambutan, Subahrodin mengatakan. Perusahaan media mendapat keuntungan dari iklan.
“Perusahan media itu tanpa iklan tidak bisa hidup,” ujarnya.
Subahrodin menambahkan, wartawan harus baik dengan narasumber, wartawan tidak boleh arogan.
“Wartawan harus baik dengan narasumber tidak boleh arogan, wartawan dalam bertugas harus memperkenalkan diri begitu pula alamat dan nama perusahaannya.” Tambahnya.
Acara kegiatan berlanjut dengan naiknya Drs. Dwiyanto,MM (staf ahli bupati) ke podium.
“Kita sangat dibantu pemberitaan pembangunan dibanyuawangi, tanpa rekan pres kemajuan banyuwangi tidak diketahui.” Ucapnya.
Seperti adanya desa penari menjadi viral, semua mencari desa penari. Itu pun karena media.” Tuturnya.
Dilanjut, Kata mas udin media tanpa iklan akan tidak hidup, berarti jika mematiakan media dihilangkan saja iklannya.” Kata canda Sambil senyum simpul bapak Dwiyanto.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama, dan dilanjutkan dengan bersantai. Menikmati musik dan lantunan lagu – lagu yang dinyanyikan oleh biduan, para undangan bersantai sambil menikmati makanan yang sudah dihidangkan. (Rony//JN).
Komentar