oleh

Kondisi Terkini Penyebrangan Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang.

Pasca Lebaran arus balik dari Jawa -Bali sejak dibuka kembali per tanggal 18 Mei 2021 sampai hari ini Jum’at, 28 Mei 2021 menunjukkan angka yang masih stabil.

Hal tersebut dilihat dari lancarnya arus balik dilingkungan pelabuhan baik di Gilimanuk atau Ketapang.

Sejak era pandemi covid 19,memang situasi sekitar pelabuhan yang biasanya ramai dan penuh antrian,terlihat tertib dan cenderung lengang. Hal tersebut dikarenakan himbauan dari pemerintah agar warga tidak mudik dan hanya intuk kepentingan tertentu saja,misalnya urusan kantor, pemerintahan, keluarga yang sakit /ambulance, serta khusus angkutan logistik antar daerah/pulau.

Meskipun begitu ada saja yang nekad pulang tentunya sebelum aturan diberlakukan,dengan alasan berkumpul dengan keluarga saat hari raya.

IMG-20210528-WA0013

Tepat hari Jum’at, 28 Mei 2021 penulis yang akan berkunjung dan bersilaturahmi dengan keluarga di Banyuwangi (sudah 2 tahun bertahan tidak mudik) mencoba menelusuri tata aturan pulang pergi antar pulau(Bali-/Jawa-Banyuwangi).

Setelah prepare bakda subuh menunggu hujan reda dari Munggu, Mengwi Kabupaten Badung, perjalanan dengan kendaraan roda dua/sepeda motor dilakukan rute yang ditempuh jarak 160 km dalam waktu tempuh 3 jam hanya berhenti di Tabanan untuk isi BBM.

Sepanjang perjalanan dipagi hari jalanan cukup ramai dipenuhi warga yang sudah mulai beraktufitas normal kembali. Bahkan dikabupaten Jembrana/Negara yang sama sekali tidak tersentuh air hujan (terlihat dari jalanan dan tanah yang kering) siswa- siswi berseragam pramuka SD diantarkan oleh orang tuanya masuk sekolah.Di Provinsi Bali saat ini memang jenjang pendidikan setingkat SD sedang menjalani ujian kenaikan kelas.

Perjalanan yang tenang dan santai pun berlanjut sampai diarea pelabuhan Gilimanuk,mendekati pelabuhan banyak penjual tiket on line disepanjang komplek ruko yang siap melayani penjualan dengan sigap dan senyum ramahnya,mereka adalah warga setempat yang sudah menguasai iptek/IT dengan sebuah meja dan modal laptop/komputer diatasnya penumpang yang akan menyeberang tinggal menyerahkan KTP untuk diregistrasi khusus pengguna jasa kendaraan roda dua dilihat cc kendaraan dan jumlah penumpangnya maka akan diminta pembayarannya( Rp.32.000 – Rp 34.000).

Selesai membeli tiket bagi calon penumpang yang belum siap dengan surat keterangan kesehatan /rapit maka bisa segera melakukan pemeriksaan test rapit tersebut yang berlokasi disebelah kanan pos pemeriksaan surat kendaraan.

Ada tenda berwarna merah dari petugas yang mengarahkan kegedung tempat pemeriksaan rapit tersebut. Berjarak kurang lebih 200 m, bagi pengendara sepeda langsung masuk ke area parkir.

Ditempat pemeriksaan ada dua petugas yang menyambut dengan ramah pagi ini ada Dewi dan Devi yang memulai piketnya sejak jam 07.00 WITA. Pemeriksaan dari Lab Klinik (I Gusti Made Esterlinda) ini menggunakan 2 cara yaitu tes Antigen dan tes GeNose dengan biaya yang normal (Antigen @160.000 & tes GeNose @ 40.000).
Karena masih pagi dan penumpang belum begitu banyak maka antrian tidak begitu lama.

Penulis memilih cara yang cepat dan murah yaitu tes GeNose cukup menyerahkan KTP dipanggil dan menerima kantong tiup ,yang diisi udara dengan cara meniup dan menutup kantong dengan menekan tombol klep pengunci udara.

Setelah itu diserahkan pada petugas kembali, tidak begitu lama kurang lebih 10 menit hasilnya keluar dan diserahkan pada kami. Petugas yang standbay 24 jam dari klinik tersebut dibagi dalam 2-3 shift tergantung dari jumlah banyak/sedikitnya calon penumpang.

Saran kami bagi penumpang yang akan balik ke Jawa/Bali, sebaiknya rajinlah bertanya pada petugas dilapangan/pelabuhan tersebut, khususnya petugas kepolisian dan kesehatan sebab jika malu bertanya dan salah bertanya akan banyak sesatnya lebih baik bertanya pada petugas yang lebih profesional dan menunjukkan pada tempat yang benar.

Ataupun jika sudah siap dengan surat keterangan rapit/Antigen/GeNose dari rumah langsung saja beli tiket on line dan serahkan pada pos pemeriksaan sehingga dipersilahkan melanjutkan perjalanan dengan lancar.

Penanggung Jawab Laboratorium (LabKlinik) dr. Ida Sri Iswari, dr, Sp.MK, M.Kes yang beralamat di. Jl. Diponegoro No.125 Denpasar Bali yang bekerjasama dan ditunjuk sebagai pemerksa kesehatan diposko Gilimanuk. Dari atas kapal Darma Lautan Urama (Ambarwati Soenarko) merapat di Ketapang 09.54 WIB.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *