oleh

UKM Pengolahan Hasil Perikanan ikuti Pembinaan Kelembagaan Hasil Perikanan

Banyuwangi – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur gandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi menggelar Pembinaan Kelembagaan Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan di Fish Market Kampung Mandar Banyuwangi, Jumat (18/2/22).

Pembinaan ini diikuti sebanyak 30 UKM pengolahan hasil perikanan Se Kabupaten Banyuwangi dan dibuka oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi Suryono Bintang Samudra. Turut hadir juga Sub Kordinator Bidang Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan perikanan Provinsi Jawa Timur, Kadin Banyuwangi dan Sub Kordinator Penyuluhan BP3K Banyuwangi sebagai narasumber materi dalam acara pembinaan ini.

IMG-20220219-WA0003

Suryono Bintang Samudra menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung program Banyuwangi Rebound. Upaya ini diwujudkan melalui pembinaan yang diberikan kepada pelaku UKM pengolahan hasil perikanan.

“Sebenarnya kegiatan pembinaan kita ini lebih memperhatikan program yang diusung oleh Bupati Banyuwangi, yaitu Banyuwangi Rebound pada pilar yang kedua yaitu tentang pemulihan ekonomi, maka kami berupaya mengadakan pembinaan ini untuk pelaku UKM pengolahan hasil perikanan agar mampu membangun konsep transformasi ekonomi perikanan untuk meningkatan produksi,” katanya saat memberikan sambutan.

Suryono menjelaskan bahwa untuk meningkatan produksi yang berkwalitas, kreatif dan inovatif ada 4 (empat) pilar yang mendasari konsep Banyuwangi rebound di pemulihan ekonomi dalam membangun transformasi ekonomi perikanan, diantaranya:
1. Komitmen untuk memperkuat kelembagaan pelaku usaha perikanan.
2. Ketersediaan pembiayaan di sektor perikanan (makro).
3. Peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan lainnya.
4. Menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha perikanan yang produktif dan inovatif.

“Membangun transformasi ekonomi perikanan untuk peningkatan produksi itu ada empat pilar yang mendasari untuk konsep Banyuwangi Rebound di pemulihan ekonomi dan dalam transformasi ekonomi perikanan yang pertama ini sesuai dengan pembinaan kelembagaan kelompok pada hari ini,” jelasnya.

IMG-20220219-WA0002

Ditambahkannya, dalam membangunan transformasi ekonomi perikanan ada 3 (tiga) strategi yang dikembangkan.

“Dalam pembangunan tersebut ada 3 strategi yang kita kembangkan adalah yang pertama strateginya adalah memperbanyak cluster usaha perikanan berbasis kawasan ya terintegrasi dari hulu ke hilir, ketika kita ngomong hasil pengolahan pemasaran hasil perikanan ini kan hilirnya, Jadi mereka dapat dari mana?, bahan baku dari perikanan tangkap apa dari hasil perikanan budidaya pembudidaya ikan gitu terus ini ada kawasan yang terintegrasi, nah tadi telah disampaikan oleh Dinas Perikanan provinsi disampaikan bahwasanya di pusat juga ada program itu untuk membangun kawasan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, yang di bawah naungan Direktorat usaha investasi seperti itu jadi bahan bakunya dari mana itu jadi diperkuat SDM pelaku usaha ya pelaku utama maupun pelaku usaha nya ya terus kemudian nilai tambahnya meningkat lebih efisien dan produktif itu ya yang pertama tadi strateginya.

Yang kedua penguatan kolaborasi nelayan ini dari pelaku usaha perikanan itu ada nelayan pembudidaya pengolahan hasil perikanan nggak jadi itu ada kolaborasinya dikuatkan lagi ya juga berdiri sendiri ya harus bersinergi pola pembinaan kita seperti selalu Cross cutting ya Antar bidang bidang budidaya mana yang untuk sampai ke karena ke depan kita akan menerapkan PP dari pusat dan termasuk permen KP nomor 27 Itu tentang stelina itu sistem logistik ya logistik ikan nasional jadi ketertelusuran ya riwayatnya itu ada ikan sampai akhir itu bagaimana terkait dengan Keamanan pangan juga terakhir dengan masalah pengelolaan lingkungan termasuk itu. Yang ketiga pengelolaan perikanan berkelanjutan yang ramah lingkungan intinya seperti itu Jadi apa artinya kita melakukan konsep kegiatan investasi perikanan dan lain sebagainya tapi konsep lingkungan tidak mengena Nah contoh banyak-banyak industri perikanan sekarang sedang melakukan apa termasuk industri yang besar itu membuat sekarang ini ada pengolahan Ipal nya kemudian diolahkan bahkan limbah itu adalah limbah organik yang tidak mempengaruhi secara baku mutu air nya di perairan karena sudah melakukan on treatment

Harapannya nanti di Konsep ini nanti dari pengolahan pemasaran hasil perikanan Ya ini yang menjadi perhatian khusus itu adalah kita ingin menciptakan kawasan kawasan pengolahan hasil perikanan yang menjadi sentral produk unggulan tidak menyebar tidak tersentralisasi dari 25 Kecamatan kok Semua ada tapi nggak konsentrasi kemana menjadi Perda kawasan unggulannya di situ ya apa sentra produk unggulannya di kawasan tersebut intinya seperti itu Jadi kalau ini kawasan perlindungan kawasan Pengasinan kawasan ikan pengasapan dan alasannya karena kita ketahui bahwasanya Kabupaten Banyuwangi termasuk kabupaten yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan perikanan sebagai minapolitan karena memang sebagai Barometernya.

Banyuwangi termasuk ada industrialisasi perikanannya ada di pencarian itu kemudian ada pegangan juga menjadi Barometer nasional budidaya perikanan tangkap dan Perikanan terbesar tangkap di sini walaupun secara keseluruhan,  memang tapi termasuk pemberi kontribusi terhadap penerimaan negara itu tinggi walaupun di masa era pandemi covid seperti ini hampir dikatakan tidak terlalu terkoreksi ya tidak memberikan inflasi apa memberi kontribusi inflasi yang besar karena stabil ketersediaan produk perikanan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat sama temannya itu supply dan demand Ini imbang hal ini tidak terjadi fluktuasi harga di situ makanya cenderung stabil kecuali pada hari-hari tertentu kayak di bulan apa Tahun menghadapi tahun baru dan sebagainya memang seperti itu berapa sekarang kita pola-pola bilang seperti itu terus kemudian yang perlu diperhatikan lagi karena konsep kawasan yaitu berapa harus kawasan perkotaan Sebutkan yang menjadi sentra produksi perikanan itu sehingga nanti akan terukur kapasitas produksinya kalau kita nggak tahu.

Jadi selama ini kita kesulitan untuk menentukan kapasitas berdirinya dari situ karena tidak terukur tidak ada apa termonitor ya kita mampu melakukan istilahnya melakukan kegiatan ini terukur semua semua kegiatan kegiatannya seperti itu terus yang tidak kalah pentingnya itu adalah ketersediaan pembiayaan bahwasanya kita juga ingin mengoptimalkan lagi pola pola kemitraan mereka dilatih untuk membrending mempackaging ya kegiatan-kegiatan ini sampai pengolaan hasil perikanan ini sampai pemasarannya makanya kita berusaha bermitra dengan perusahaan perusahaan yang sudah punya segmen pasar kita menggandeng dari kadin maupun dari Kadin Banyuwangi maupun Kadin provinsi yang kebetulan betul sekarang hadir itu juga ingin memfasilitasi sehingga berbasis online semua pemasarannya tidak manual lagi sudah sekarang sudah masuk ke dalam sistem pelaporan dan sebagainya digitalisasi dan pasalnya berbasis online pemasarannya seperti itu harapannya salah satunya kearifan lokal ikan asin, pindang dan abon tuna.(AWN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *