Cluring – Tema di atas adalah bagian dari kegiatan pondok ramadan dan santunan anak yatim yang digagas oleh BEM UBI, Senin, (25/04/2022) bertempat di aula kampus UBI. Hadir dalam kegiatan tersebut, Rektor UBI, Dekanat, Kaprodi, mahasiswa yang tergabung dalam BEM UBI dan Fakultas serta puluhan anak yatim beserta orang tuanya.
Dalam sambutannya, Presma (Presiden Mahasiswa) BEM UBI Umi Zuhro mengatakan bahwa kegiatan pondok ramadan dan santunan anak yatim ini merupakan perwujudan aqidah sosial dan kegiatan sosial yang patut dilestarikan.
“Karena dalam agama Islampun menyantuni anak yatim sudahlah dijelaskan. Sudah disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits nabi. Rasulullah bersabda, Aku dan orang-orang yang menyantuni anak yatim, kedudukannya di jannah (surga) bagaikan jari telunjuk dan jari tengah. Yang berarti kedudukan orang yang menyantuni anak yatim dan Rasulullah di surganya kelak akan sangat dekat, “ucap Umi.
Sementara itu, Rektor UBI Dr. Haya, SHI., M.PdI dalam sambutannya menyampaikan bahwa esensi dari puasa adalah untuk mencapai ketaqwaan dari Allah SWT.
“Karena ketika kita selesai bulan puasa, paling tidak esensi-esensi hikmah dari bulan ramadan itu, kita lakukan di luar bulan puasa ramadan nanti, “katanya.
Selanjutnya Dr. Haya, dengan mengutip pendapat iman AL-GHOZALI bahwa puasa itu dibagi tiga tingkatan. Yang pertama puasa umum. Yang kedua adalah puasa khusus dan yang terakhir adalah puasa paling khusus (teristimewa/paripurna).
“Puasa yang umum itu adalah kita hanya bisa menahan lapar dan haus dan dapat mencegah seksualitas kita. Akan tetapi tingkatan yang kedua adalah puasa khusus. ketika saudara bisa mencegah selain yang ketiga tadi. Saudara tidak menfitnah saudaranya, tidak menghasut tetangganya, tidak mencela temannya atau mencaci maki sumpah serapah atau bohong. Ketika saudara-saudara mencegah hal apa yang disampaikan penyakit hati itu, maka saudara baru bisa pada tingkatan kedua. Kemudian puasa paling khusus itu adalah tidak hanya bisa mencegah maksiat mata, maksiat telinga, maksiat mulut, maksiat tangan tetapi yang ketiga itu adalah mencegah pikiran yang melayang-layang, “jelasnya.
Acara yang dikemas secara sederhana dan lesehan tersebut, diakhiri dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim yang diberikan langsung oleh Rektor UBI dan didampingi Presma BEM UBI dengan diiringi lantunan sholawat dari kelompok hadrah Al-Banjari Baitul Najjah. Kemudian di pengujung acara, kegiatan yang dilaksanakan sejak jam tiga sore itu ditutup dengan buka bersama serta dilanjutkan dengan sholat maghrib berjama’ah. (Pras)
Komentar