BANYUWANGI, jurnalnews – Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam (ARuPA) dan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Kementerian Keuangan Republik Indonesia tengah menjalankan program Perhutanan Sosial di Banyuwangi.Kegitan tersebut berlangsung sejak November 2022 hingga Februari 2024.
Program kali ini fokus pada penguatan kelompok Masyarakat Adat Osing di Banyuwangi, dengan kolaborasi bersama PD AMAN Osing. Salah satu rangkaian kegiatan dalam program ini adalah Lokalatih Identifikasi Masyarakat Adat Osing.
Kegiatan Lokalatih ini berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 25-26 November 2023, bertempat di Pesinauan Sekolah Adat Osing, Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, acara dimulai pukul 09.00 hingga selesai.
Tujuan utama dari Lokalatih ini adalah melindungi warisan budaya Masyarakat Adat Osing melalui identifikasi yang melibatkan seluruh komunitas.
Diperlukan upaya berkelanjutan untuk memajukan agenda identifikasi Masyarakat Adat Osing di Banyuwangi, karena mencakup data persebaran dan pengetahuan serta praktek mereka tentang aspek sosial budaya, mata pencaharian ekonomi, dan pengelolaan sumber daya alam.

Program ini bertujuan menyediakan data dasar (baseline) subyek Masyarakat Adat Osing di Banyuwangi. Dalam kajian identifikasi tersebut digunakan pendekatan riset aksi partisipatif (Participatory Action Research/PAR), di mana Masyarakat Adat Osing terlibat aktif dalam meneliti dan menulis profil mereka sendiri.
Metode tersebut membantu menstrukturalisasi tahapan serta mengkategorisasi tema-tema kunci dalam penelitian.
Edi Suprapto, Direktur Eksekutif ARuPA, menjelaskan bahwa ARuPA bekerjasama dengan PD AMAN Osing dalam melibatkan 10 anak muda Osing dalam kegiatan ini.
“Anak muda ini dilatih selama dua hari untuk melakukan identifikasi dan mencari metode pencarian data secara partisipatif. Mereka akan menjadi tulang punggung dalam mendokumentasikan budaya Masyarakat Adat Osing dan menghasilkan produk tentang sebaran dan kekayaan budaya mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Dewan Pemuda Adat Nusantara BPAN dan peserta lokalatih yang mewakili pemuda adat Osing, menyambut positif adanya kegiatan ini.
“kami berharap bahwa para pemuda yang dilatih dapat menjadi penjembatan informasi mengenai adat dan tradisi masyarakat Osing,” kata Venedio Nala Ardisa, Koordinator Dewan Pemuda Adat Nusantara BPAN.
Ia berharap, dengan pengetahuan yang lebih luas, tentang kekayaan adat dan tradisi ini nantinya dapat disebarluaskan di kalangan Masyarakat Adat Osing dan masyarakat umum.

Dengan Lokalatih Identifikasi Masyarakat Adat Osing, langkah ARuPA dan PD AMAN Osing menuju pelestarian warisan budaya semakin nyata. Melibatkan generasi muda sebagai agen perubahan, kegiatan ini bukan hanya sekadar pencatatan data, tetapi juga pewarisan nilai-nilai dan kekayaan budaya.
Venedio, menambahkan hasil kajian ini akan menjadi pijakan bagi kebijakan dan program yang lebih berdaya, memperkuat eksistensi serta kontribusi Masyarakat Adat Osing dalam menyumbang keberagaman budaya di Banyuwangi. (Red/Ron/JN).
Komentar