oleh

Desa Bomo Zero Stunting Ada Berbagi Ikan Kader Banyuwangi Tanggap Stunting

Kenapa pikirkan Stunting itu penting? Kenapa entas stunting dan lulus bunting libatkan banyak elemen dan sektor? Karena bayi lahir yang sehat lahir batin itu generasi penerus yang akan mengisi kemerdekaan dengan warga yang tangguh di tengah percaturan dunia.

Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Badean Blimbingsari, Indah Suastiningtyas, SST,Bd,M.M.Kes saat monev stunting dan pokja desa sehat di Balai Desa Watukebo, Kamis (6/6/24).

Indah yang mulai tahun 90 an jadi bidan di seputaran Bomo sampaikan bahwasannya sebelum ada intervensi genting dari kementerian kesehatan dan pemkab, pihak desa didukung BPD sudah menganggarkan dana untuk cegah stunting, gizi buruk gakin maupun bumil Risti. Juga sinergi dengan PLKB soal ragam program.

Dengan inovasi Besti Giat Bekerja secara gotongroyong melibatkan seluruh elemen dan sektoral sipil maupun TNI bergandeng tangan lewat ADD/ASN berbagi/Belanja cantik.

kader juga peduli pada dampingannya termasuk memberi hasil tangkapan laut nelayan Bomo seperti lemuru dan tuna untuk diberikan.”Jadi gizi,kalori dan nutrisi lengkap termasuk susu ataupun sayur kelor dan semacamnya kita grebeg!” Tutur Indah yang ajak pj Gizi yang baru bertugas P3K Bidan Mima. Bidan senior ini juga sampaikan mau ada studi tiru dari Probolinggo ke Desa Bomo soal zero stunting dan tatanan pariwisata sehat di Pantai Bomo yang sudah dapat dana CSR untuk pengembangan sarprasnya.

Sementara itu Bung Aguk dari Forum Banyuwangi Sehat mengajak kinerja baik kader BTS maupun KPM perlu disinergikan dengan PKK serta Pokja Desa Sehat serta kolaborasi program Rumah Desa Sehat “Bisa jadi relawan di lapangan lintas program orangnya itu-itu saja maka lewat pokja desa sehat menggandeng kepala dusun mengkader karangtaruna untuk mau peduli lingkungan dan kemanusiaan seperti yang dicontohkan emak-emak yang hadir dari 10 desa saat ini!” tutur aktivis LSM Gotongroyong’45 dan JRKI serta pers ini seraya pesan ke Bendahara FKKS Iis Islamiyah,S.Pd yang pandu diskusi untuk segera turba dengan seragam baru bertuliskan FKKS Blimbingsari dengan logo swasti saba dari dana Bappeda yang ada di Kecamatan.
Tambahnya untuk sekolah percontohan UKS di SDN 1 watu kebu perlu di tingkatkan kembali pembinaan nya, karena sekolah sehat masuk dalam indikator penilaian kabupaten/kota sehat.

Kasie PMK Abdul Aziz,SH dalam monev ini sampaikan temuan-temuan seperti penerima manfaat tak luput dengan yang diberikan atau asupan untuk ibu hamil yang konsumsi malah suaminya. Serta bagaimana tehnis pelaporan dikoordinasikan dengan semua yang terlibat dan tepat waktu.

Sedang Plt Camat Blimbingsari Drs. Danisworo yang hadir usai menghadiri acara penyerahan SK Masa Bhakti Kades sesuai regulasi rezim terbaru sampaikan terima kasih kepada semua kader dan berdoa semoga jadi nilai tambah ibadah.”Bagaimana saya yang pegang amanat 40 hari karena Plt Camat Khairul Anam naik haji, tetap bisa menjaga kebaikan koordinasi dan komunikasi yang telah baik selama ini. Bahkan saya ikhtiar untuk lebih melancarkan dan menggangsarkan untuk kepentingan rakyat dengan tetap sesuai regulasi dan tidak perlu mengada-ada yang tak ada!” tuturnya sambil senyum yang sehari-hari selaku Camat Rogojampi ini.(PH/AWN/JN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *