oleh

SMPN 3 Rogojampi Go Bebras Internasional Guru Mengajar Era Digital Indonesia

Banyuwangi memang tiada henti untuk terus belajar dan berkembang. Kali ini selama bulan April sampai dengan Mei 2021 sebanyak 252 guru dari 21 SMP se kabupaten Banyuwangi mendapatkan kegiatan pelatihan Computation Thingking (CT). Pelatihan CT yang diinisiasi oleh Bebras Indonesia sejak tahun 2016 setelah Indonesia menjadi bebras challenge. Pelatihan Bebras CT untuk gerakan guru pandai mengajar era Digital Indonesia yang diinisiasi oleh Bapak M Fahris, S.Pd. selaku kesiswaan sekaligus coordinator CT di SMPN 3 Rogojampi.

Bebras yang merupakan kegiatan rutin tahunan dengan 55 negara yang setiap tahun berpartisipasi mengikuti kegiatan olimpiade bebras. Bebras bekerjasama dengan google.org yang mensuport kegiatan pelatihan untuk guru-guru. Harapannya semakin banyak peserta didik yang mendapatkan akses pembelajaran pengembangan numerasi dengan mengkolaborasikan berbagai ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan sehari-hari. Pusat dari kegiatan bebras ini berada di Lithuania memberikan kesempatan kepada peserta didik di Indonesia untuk dapat mengikuti kompetisi tersebut. Sehingga dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru diantaranya di Banyuwangi, sedapatnya para guru mensosialisasikan kepada peserta didik sampai dengan bulan Oktober 2021. Selanjutnya pada bulan November 2021 gelar bebras dapat diikuti oleh peseta didik di Indonesia.

IMG-20210408-WA0025

Kegiatan pelatihan CT yang telah direkomendasikan oleh Kemendikbud, akan dilaksanakan di 22 Kabupaten/kota  se Indonesia. Kegiatan ini bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang berkompeten. Tentunya sebelum memberikan pelatihan, para dosen dan pengampu mendapatkan pelatihan TOT terlebih dahulu. Sama halnya yang dilakukan di Kabupaten Banyuwangi. Bebras Indonesia bekerjasama dengan Stikom Banyuwangi dengan 10 dosen pengampu yang mensosialisasikan dan memberikan pelatihan setara dengan 36 jam pembelajaran.

Seperti halnya saat ini pelatihan CT dilakukan di SMPN 3 Rogojampi Banyuwangi. Sejumlah 12 guru secara aktif dan terintegrasi menghadirkan guru dari 12 mapel yang ada. Pelatihan CT tetap dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan serta penuh dengan ide ide kreatif yang mengalir dari pelatihan aktif peserta. Menurut ibu Hj. Sri Utami, S.Pd.

IMG-20210408-WA0024

“Pelatihan ini membuat hati teraduk aduk setengah galau karena membuat penasaran inginterus mencoba membuat dan menganalisa soal soal dengan nuansa CT.”

Bapak Yoyon Arie, ST. M.Kom. selaku pengampu dalam pelatihan kali ini, menyampaikan bagaimana peserta didik kedepan dapat berfikir praktis dalam menghadapi kehidupan. Hadir dan membuka acara tersebut Ibu Hj. Rika Wulandari, SE. selaku Kepala SMPN 3 Rogojampi. Dalam sambutannya beliau berharap pelatihan CT ini dapat meningkatkan kemampuan para guru untuk berfikir kritis dan mengakomodasi kemampuan kognitif yang diperoleh selama ini.”

Pelatihan di kelas dimulai dengan mengkomunikasikan tentang bebras itu sendiri, kemudian tujuan dari pelatihan. Selanjutnya peserta pelatihan diminta untuk mensumbangsihkan pemikirannya dengansoal-soal yang dihadirkan oleh P Yoyon. Terdapat 5 buah soal dari Bebras Challenge yang dibahas kala itu. Pertama menghadirkan tentang materi jarak tempuh terefektif, cara menentukan pilihan mengngantri di sebuah SPBU, kemudian kebutuhan kayu dalam tatanan, selanjutnya bagaimana menentukan simbul untuk melakukan sesuatu.

“Para peserta pada awalnya ada yang kesulitan memahami soal pertama, namun pada soal-soal selanjutnya peserta sudah mulai memahami pola soal tantangan Bebras,” ujar Pak Yoyon

Selanjutnya, acara diisi dengan memberikan brainstorming terkait kondisi SDM Indonesia dimasa saat ini, Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), dan pengenalan Computational Thinking sejak dini agar nantinya anak-anak bisa berkompetisi di masa mendatang. Dan untu memotivasi peserta, pihak bebras memberikan akses contoh-contoh soal Computational Thinking yang nantinya bisa digunakan oleh para guru untuk menerapkan Computational Thinking kepada para siswa.

Dalam sesi terakhir dari pelatihan yaitu pengenalan bebras melalui permainan berbasis Computational Thinking seperti Scratch dan Blockly.games.

“Bagi saya setelah mengikuti sampai sesi terakhir saya merasa pelatihan ini seperti bermain game dengan kecerdasan Abunawas, ”kata Bapak Yusnur selaku guru prakarya yang mempunyai kemampuan lebih di bidang IT. (Yeti)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *