oleh

Klarifikasi Kades Sumberagung Dan Warga Dusun Pancer Berakhir Damai

BANYUWANGI – Acara klarifikasi warga dusun Pancer dengan kepala desa Sumberagung, kecamatan Pesanggaran, kabupaten Banyuwangi terkait beredarnya rekaman suara mirip suara Vivin Agustin kades Sumberagung yang menyebutkan dua nama orang sebagai provokator penolakan bantuan air bersih bantuan dari PT BSI berakhir damai.

Acara klarifikasi yang digelar dipendopo kantor desa Sumberagung itu dimulai pada pukul 10.00 WIB, dan dipandu oleh Murwanto, sekretaris desa Sumberagung dan dihadiri oleh jajaran Muspika Pesanggaran itu berlangsung tertib dan semua yang datang terlihat tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan bermasker.

Beberapa warga menyampaikan uneg-unegnya, termasuk adanya plintiran yang mengatakan warga menolak bantuan air bersih, menurut warga sebenarnya mereka tidak pernah menolak adanya bantuan air bersih dari PT BSI, hanya saja bantuan yang sewajarnya saja sesuai dengan kebutuhan warga dan tidak harus berskala besar.

“Kami tidak pernah menolak bantuan air bersih dari PT BSI asalkan wajar sesuai kebutuhan warga dan tidak harus yang berskala besar seperti yang alat pengeborannya sudah datang kemarin itu, terus kenapa saat ini malah diplintir seolah-olah kita menolak bantuan air bersih,” ungkap salahsatu warga dusun Pancer.

Vivin Agustin dalam penjelasannya  mengakui dan membenarkan jika suara dalam rekaman yang beredar luas itu memang suaranya namun dirinya juga tidak bermaksud apa-apa karena hanya obrolan yang bersifat pribadi dan bukan untuk konsumsi publik serta merupakan sebuah kekhilafan.

“Saya akui jika suara yang ada direkaman itu adalah suara saya, hanya saja itu obrolan yang sifatnya pribadi dan bukan untuk konsumsi publik karena saat itu saya hanya menanggapi omongan dari salahsatu ketua RW yang saat itu bersama saya, atas kekhilafan saya atas nama pribadi dan kepala desa Sumberagung saya minta maaf yang sebesar-besarnya, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” tutur Vivin Agustin. Senin, (15/11/2021).

Vivin juga menyayangkan pihak yang dengan sengaja merekam dan menyebarkan rekaman tersebut, karena secara tidak langsung telah membuat situasi desa Sumberagung menjadi tidak kondusif.

Sedangkan terkait bantuan air bersih, Vivin mangatakan bahwa awalnya memang tidak tahu menahu, hanya saja saat ada selamatan dirinya diundang dan datang bersama Camat Pesanggaran itupun harus mencari lokasinya karena mendadak dipindah.

“Setelah itu baru saya buatkan surat rekomendasi pembentukan HIPPAM dan karena dalam surat permohonan itu tertulis pengeboran untuk geolistrik saya dan bu kadus Pancer menolaknya yang akhirnya diganti dengan pengeboran air bersih,” tandasnya.

Foto: Kades Vivin Agustin bersama warga dikantor Desa Sumberangung kecamatan Pesanggaran. (Doc/Din).
Foto: Kades Vivin Agustin bersama warga dikantor Desa Sumberangung kecamatan Pesanggaran. (Doc/Din).

Demikian pula dengan warga dusun Pancer, melalu Zaenal Ari perwakilannya, demi menjaga kerukunan warga dan kondusifitas desa saat itu juga telah menerima secara legowo permintaan maaf Vivin Agustin selaku kades Sumberagung.

“Untuk kali ini saya atas nama pribadi dan warga dusun Pancer bisa menerima penjelasan serta permintaan bu Vivin, bagaimanapun bagi kita kondusifitas desa menjadi hal yang utama, namun kita minta permohonan maaf bu Vivin tetap harus tertuang dalam sebuah surat resmi yang kita tanda tangani bersama,” tutur Ari.

Dan rupanya tuntutan warga itu juga disepakati oleh semua yang hadir dan surat permintaan maaf itupun langsung dibuatkan oleh sekretaris desa yang kemudian dibacakan dihadapan warga dan Jajaran Muspika Pesanggaran yang hadir sebelum akhirnya ditandatangani bersama. (Din/Ry//JN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *