BANYUWANGI, Jurnalnews – Hujan deras membuat rumah seorang warga di Dusun Barurejo, Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, roboh pada pagi Jumat (03/11). Atap bangunan tersebut diduga tak mampu menahan tekanan air hujan yang turun sepanjang malam.
Rumah yang terkena musibah ini merupakan milik Maimunah (70) dan cucunya yang bernama Diki Fernanda (11). Peristiwa robohnya atap rumah Maimunah terjadi di lereng Gunung Gumitir sekitar pukul 08.30 WIB.
Menurut Maimunah, suara retakan di atap sudah terdengar sekitar pukul 06.00 WIB. Merasa khawatir, dia segera mengajak cucunya untuk mengungsi ke rumah saudaranya yang berdekatan.
“Saya sudah mendengar suara retakan dari atap sejak pagi tadi. Merasa tidak aman, saya langsung pergi ke rumah sebelah,” jelas Maimunah kepada Jurnalnews.com.
Maimunah juga mengungkapkan bahwa atap rumah tersebut sudah lama tak mendapatkan perbaikan, bahkan konstruksinya berusia lebih dari 10 tahun. Namun, karena kendala biaya, atap tersebut tak pernah diperbaiki.
“Sudah lama tidak diperbaiki. Usianya sudah mencapai 15 tahun lebih. Tapi, sayangnya kami tidak memiliki cukup dana untuk memperbaikinya,” ungkap Maimunah.
Pemerintah Desa Kalibarumanis bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi telah melakukan inventarisasi mengenai kerusakan bangunan ini. Berdasarkan data yang dihimpun, kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp5 juta.
“Kami telah melakukan inventarisasi. Kolaborasi dengan BPBD Banyuwangi sudah dilakukan, dan mereka akan memberikan bantuan berupa material untuk merekonstruksi kembali atap rumah yang roboh,” ujar Kepala Desa Kalibarumanis, Andrian Bayu Donata.
Bayu juga menyampaikan bahwa pemerintah desa dan warga akan bersama-sama melakukan kerja bakti untuk membersihkan material bangunan yang berserakan, termasuk patahan kayu usuk dan reng.
Proses pembersihan ini direncanakan akan selesai dalam waktu satu hari, dan pada hari berikutnya, rencananya akan dilakukan kerja bakti untuk memperbaiki atap rumah korban.
Bayu mengungkapkan bahwa untuk memperbaiki atap rumah, dibutuhkan bahan material seperti asbes pengganti genting sebanyak 35 lembar, kayu usuk sebanyak 20 lonjor, dan kayu reng sebanyak 2 bendel. Semua kebutuhan tersebut sudah diajukan kepada BPBD Banyuwangi, dan pemerintah desa akan memberikan bantuan tambahan jika diperlukan.
Selain itu, Bayu juga mengimbau kepada seluruh warga agar selalu waspada saat memasuki musim penghujan, mengingat bahwa wilayah Kalibarumanis masuk dalam wilayah rawan bencana di Kecamatan Kalibaru.
“Kami mengimbau kepada warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan saluran drainase serta tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini penting untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan tanah longsor,” tambahnya. (Eko//JN).
Komentar