Yogyakarta, Jurnalnews.com – Ke Yogya isi liburan dengan berkunjung dari masjid ke masjid. Masjid Jogokariyan yang sudah kesohor mempunyai rasa tersendiri jadi daftar wajib sholat jamaah di sana walau sekali.
Alhamdulillah media ini berkesempatan sholat Jumat di Masjid Makmur (27/12/24) yang jamaahnya banyak berbusana batik. Masuk areal parkir, terdapat sekitar 25 mobil dan 175 motor parkir. Terdapat kurang lebih 250 jamaah sholat jumat di hari itu. Mayoritas jamaah musafir dan karyawan sekitar masjid. Terdapat pula 5 orang lansia yang berada disayap kiri yang sholat dengan duduk menggunakan kursi. Duduk dishof depan ada Ketua Yayasan Rumah Hati Jogya Ust. Ruly Artha Nugraha. Diantara musyafir ada H.Kasman Rafasia, “Kebetulan lewat pas terdengar adzan. Jadilah jamaah jumatan di Masjid Makmur, ” kata kakek ini dengan logat Betawi yang punya usaha Umroh dan Haji Furoda. Sembari mendengar Khotib Ust. Ihsan Febrianto sampaikan materi tentang ilmu dan sabar. Saat imami pada rakaat kedua baca ayat asmaul husna.

Yang menarik mulai yang atur parkir, sajian jumat berkah, gelar dan gulung karpet dan bakdha jumatan 16 remaja. Lanjut mereka mengikuti majelis Al-Qur’an. Mereka berasal dari luar Yogya antaralain; Banjarnegara, Banyumas, Purworejo dan Borneo. Terdapat 1 yang yatim. Ia mempunya cita-cita menjadi dokter.
“Ingin jadi dokter seperti ibnu sina yang paham ilmu medis dan agama serta menolong sesama dengan menjangkau terjangkau, ” kata Mustafa Abdul Rozak yang ditinggal ayahnya kala umur 2 tahun.
Menurut Ust. Abdul Aziz pegiat Yayasan Rumah Hati Jogya yang sudah berSK Menkumham tahun 2011, ia tidak melihat latar belakang wilayah dan ekonomi. Yang penting punya niat, semangat dan adab menuntut ilmu Al Qur’an, Hadist dan pelajaran umum homeschooling. Ada 8 lokasi madrasah antara lain di Masjid Makmur ini yang dikelola Yayasan Al Hafist Cahaya Bangsa yang baru berakte 2024 ini.

“Tahun ajaran baru 2025-2026 kami siap menampung 9 santri baru dari manapun secara gratis. Utamanya yatim piatu, syukur dari Jatim yang belum ada, ” tutur bendahara Nuski yang pernah mondok di Elkis Pacet dan As-Syafi’i Kaliputih Banyuwangi dan ingin menuntut ilmu di Mesir ini. Selain mencatat di buku dan gawai usai buka kotak amal, juga di papan info masjid, ada saldo 6 juta lebih. Sebulan ini ada saldo plus terus setelah sebelumnya ada fenomena minus. Sinergi masyarakat yang menyumbang air, mamiri dan mamirat juga meningkat.
Menurut Nuski mulai Ramadhan tahun depan akan banyak kajian kewanitaan dalam sudut syariah, fiqih hingga istri sholehah dalam keluarga saqinah yang samawa.
“Kami terus berbenah dan menyambut salam saran serta siap studi tiru ke masjid sehat, masjid yang punya inovasi dan prestasi serta masjid yang makmur karena tak hanya untuk ritual ibadah tapi juga kawah candradimuka kader Islam yang mengembangkan literasi perpustakaan, ada aktivitas remaja masjid dan ada Taman Baca Al-Qur’an bekali anak muslim yang sholeh-sholehah, ” Imbuh Nuski yang kerja di perusahan alkes CitraMed. Info bisa ke admin Pondok Hafidz Al Hafits 085166919913.
Dan menghadapi pergantian tahun DKM masjid dengan pendiri dan ketua Takmir Ir. Djonarsono Badarsono yang sudah dapat sertifikat arah kiblat Kemenag DIY tahun 2009 itu yayasan menggelar daurah untuk laki-laki berbagai usia secara gratis.”Temanya bahas tauhid, “tambah Ust Abdul Aziz.
Media ini bergeser ke Jogokariyan. Ada 2 kantong parkir luas dan ada mobil layanan ummat yakni dapur umkm dan baksos bencana alam dan sosial. Sampai masjid yang dulunya tahun 1966 adalah langgar surau itu masih ada kesan mushollah lampau yang telah direhab banyak toilet dan berlantai 2 yang juga sediakan penginapan untuk musyafir ataupun yang studi tiru.Ada sepeda listrik roda 3 untuk antar jemput jamaah plus ada kursi pijat listrik gratis. Bangunan secara umum mirip seperti Masjid Makmur yang terkesan kuno tradisi dan adem nyaman.
Yang bedakan visi takmir Jogokariyan yang telah khatam memakmurkan masjid. Bagaimana baitul mall sebesar-besarnya untuk ummat, jamaah dan rakyat. Bila perlu kas nol untuk menolong biaya kesehatan atau pendidikan jamaah. Sering mengadakan festival dan pengajian dan pelatihan, baksos dan di era digital manfaatkan medsos. Maka 24 jam masjid kedatangan tamu Allah yang mau sholat, selfi foto, tanya ke takmir dan ragam niat hajat Ini fenomental.
Usai nenikmati angkringan lalu sholat Asyar serta beli sambil amal Souvenir dan buku Maestro Masjid Nabi Rumah Allah Yang Memihak Rakyat karya Muhammad Jazir ASP, kami ke Malioboro yang sudah membina UMKM dari trotoar ke sentra Teras dan pujasera sebelah Pasar Beringharjo yang legendaris.
Media ini juga sempat sholat jamaah di Masjid Suciati Saliman yang padukan joglo dengan arsitek Masjid Nabawi. Ada 4 lantai. Lantai 2 sediakan aula untuk resepsi.
Dan usai ke obyek fun Iboni, Sabtu (28/12/24) jadi makmum di Masjid Agung Sleman Dr. Wahidin Soedirohoesodo yang ikonik. (Aguk/YC/JN)
Komentar