oleh

Diduga Bantuan Dana Sosial PKH Tidak Tepat Sasaran

PURWOHARJO – Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diduga dalam penyaluran tidak tepat sasaran. Rabo (30/05/2018)

Sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan PKH, seperti yang diselenggarakan kemarin (29/05) didesa Keradenan kecamatan Purwoharjo.

Pelaksanakan program PKH non tunai, bertempat di balai Desa Keradenan diruang BUMDES dengan dihadiri sebanyak 507 warga kurang mampu yang ada didesa Keradenan.

Pembagian bantuan kali ini berupa beras dan telor, pemberian disalurkan langsung pada warga kurang mampu yang sudah mempunyai kartu kepesertaan.

Namun dalam pelaksanaan pembagian diduga tidak tepat sasaran, yang harusnya warga kurang mampu mendapatkan bantuan, tetapi ada beberapa orang yang dianggap mampu masih mendapatkan bantuan.

Seperti yang dijelasan Hadi Suharno S.sos.Msi. kepala Desa Keradenan, ia sudah sering melakukan verifikasi dan validasi data warganya yang kurang mampu, namun hasilnya tetap belum bisa.

“Kalau dibilang gak tepat sasaran memang benar tetapi kita sudah verifikasi dan validasi data, tapi sampai sekarang belum bisa, nyatanya masih tetap saja ada orang yang mampu dapat jatah,” terangnya.

Sementara Wawan Kuswanto, pendamping PKH kecamatan Purwoharjo membenarkan jika saat ini memang masih ada orang yang mampu mendapat jatah.

“Kenapa orang yang mampu mendapat jatah, karena validasi yang dipakai masih pendataan PPLS tahun 2012.” jelasnya.

“Jadi tidak heran, mungkin dulu kurang mampu sekarang sudah membaik perekonomiannya, masih saja dapat jatah” kata wawan.

Wawan menambahkan, kenapa tahun ini masih saja ada yang terselit warga mampu mendapatkan bantuan, sedangkan warga memang kurang mampu malah tidak dapat bantuan.

“Betul memang seperti itu adanya karena sewaktu Bupati meminta data validasi, para kepala desa tidak semuanya siap. Padahal saat itu SK dari Kementrian akan segera turun,” jelas Wawan.

Sementara diwaktu yang berbeda, salah satu warga Paini (72) yang mendapatkan bantuan, merasa dirinya sangat terbantu, ia sangat bahagia mendapat bantuan berupa beras dan telor, jika dinilai sebesar Rp.110.000.

“Saya senang mendapat bantuan ini, saya baru pertama mendapat bantuan ini,” ucapnya.

Boniran (67) Warga lain yang diduga mampu karena ia masih punya tanah sawah tetapi mendapatkan bantuan dari program PKH.

“Saya mendapatkan baru pertama kali ini,” jelasnya.

Sementara suwasana halaman desa Keradenan dipenuhi warga parubaya yang mulai pagi sudah datang mengantri, mereka menunggu giliran dipanggil untuk mendapatkan jatah bantuan. (*)
Reporter : Subhan.
Editor. : Rony.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *