BANYUWANGI – Ilham (10) harus merintih kesakitan lantaran telapak kaki sebelah kanan tertembus kawat baja bekas seukuran ruji motor. Minggu (15/03/2020).
Ilham tinggal di Dusun Krajan Desa Tampo Kecamatan Cluring. Cerita musibah, telapak kaki anak tertancap kawat baja itu jadi bahan pembicaraan diwarung kopi.
Seperti diceritakan oleh Cak Supri (47), kejadian itu pukul 14.30 wib, saat itu cak supri sedang menikmati kopi diwarung langganannya bersama 2 warga lain.
Cak supri terkejut melihat dua orang yang terburu – buru menghampirinya, dua orang tersebut ternyata tetangga kampungnya.
Kedua orang itu ternyata orang tua ilham, ia hendak mengabarkan anaknya yang terkena musibah lantaran telapak kaki tertembus kawat baja bekas ruji motor.
Menurut cak supri, orang tua ilham selain menyampaikan kabar juga ingin minta tolong untuk menghantarkan anaknya ke rumah sakit.
“Saya ditemui ayahnya ilham, selain mengabarkan musibah yang dialami anaknya, juga ingin minta tolong mengantar ilham ke rumah sakit.” Jelasnya.
Cak Supri lantas bergegas mengambil mobil sehat milik Desa Tampo untuk menghantarkan ke rumah sakit umum Genteng.
Sebelumnya, ilham diantar oleh keluarganya ke Puskesmas Benculuk. Namun info dari pihak puskesmas harus dirujuk kerumah sakit.
Cak Supri adalah Sekjen Ormas Relawan Peduli Lingkungan (RAPEL). Cak Supri menghimbau agar anak – anak berhati – hati jika mandi disungai.
“Saya sarankan kepada orang tua agar mengawasi anaknya jangan diperbolehkan mandi disungai, selain bahaya banjir sekarang sungai banyak benda – benda tajam. mungkin karena sering hujan benda – benda itu bisa saja terbawa luapan air hujan.” Tegas Cak Supri. (Rny//JN).
Komentar