oleh

Persiapan Pagelaran Ajang Pameran Seni Rupa Tingkat Nasional di Banyuwangi

Banyuwangi – Pagelaran ajang seni rupa spektakuler terus dipersiapkan Banyuwangi. Pameran senirupa tingkat nasional yang  bertajuk Art Osing (ArtOs) Kembang Langit nanti pada 10-18 Desember 2021. Saat ini, karya-kaya senirupa ini sedang dikurasi untuk ditampilkan di Gedung Djuang 45 Banyuwangi.

Humas ArtOs Kembang Langit Husein Albana menjelaskan, 72 perupa akan dipamerkan bersamaan dengan momen Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-250. Seniman yang terlibat berasal dari Jawa Timur (Banyuwangi, Malang, Tuban), Jawa Tengah, Yogyakarta dan Bali.

“Jumlah seniman dari Banyuwangi 52 dan 20 seniman undangan VVIP. Sebetulnya karya yang dikirimkan ke panitia banyak, setelah dikurasi oleh Agus Dermawan T yang lolos 116 karya,” ungkap Husein, Rabu, 3 November 2021.

Karya yang dipamerkan selama 9 hari itu tidak hanya lukisan. Selain seni lukis adapula seni instalasi serta patung. Karya – karya yang lolos kurasi tersebut telah dilaksanakan pemotretan untuk katalog pada Rabu, 3 November 2021.

Kelebihan pameran ArtOs Kembang Langit, disamping melibatkan seniman lokal, sederet perupa nasional turut serta dalam ajang ini. Bahkan kolektor senirupa sekelas Dr Oheong Djien ikut turun gunung. Acara ini akan dimeriahkan oleh pementasan monolog seniman kondang Sujiwo Tedjo.

Dari Jogja, ada nama seniman Nasirun, Tukirin dan Adi Sunaryo. Seniman instalasi asal Bali, I Ketut Putra Yasa dan Maniken tercatat sebagai peserta. Lukisan karya pelukis legendaris berdarah Banyuwangi yang telah wafat, Moses Misdi dan
Beni Amora pun turut dipamerkan.

“Mengapa karya Moses dan Beni Amora disertakan dalam pameran ArtOs Kembang Langit, semata – mata sebagai sebuah penghargaan atas dedikasi keduanya selaku pelukis,” ungkap Husein di Sekretariat ArtOs Kembang Langit.

Di Banyuwangi, setiap akhir tahun digelar pameran senirupa bersamaan dengan momen Harjaba. ArtOs Kembang Langit merupakan kumpulan para seniman asal Banyuwangi yang berkiprah di Bumi Blambangan maupun merantau ke luar daerah. Seniman yang terpuruk di Bali banyak yang pulang kampung ke Banyuwangi dan ditampung dalam wadah ArtOs Kembang Langit.

“Beberapa peserta luar kota ada beberapa yang berasal dari Banyuwangi. Banyak kawan – kawan yang eksis di luar daerah dan ikut membangkitkan seni rupa di ujung timur Jawa,” kata Husein.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M.Y Bramuda menyambut baik dengan persiapan yang matang yang dilakukan oleh panitia pameran. Tentunya ajang tingkat nasional ini diharapkan dapat menyedot animo wisatawan yang dari luar kota Banyuwangi.

“Ya harapan kami kegiatan ini bisa membuat pencinta senirupa untuk datang ke Banyuwangi,” tambahnya.

Pihaknya meminta agar panitia juga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan ini.

“Tentu ini wajib ya, protokol kesehatan harus dilakukan di venue yang sudah ditetapkan. Besar harapan kami kegiatan ini bisa sukses dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seniman dan masyarakat umum,” pungkasnya. (Rony)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *