oleh

Jelang Libur Tahun Baru Anak Panti Asuhan di Banyuwangi Berziarah Sambil Belajar

BANYUWANGI, Jurnalnews – Menyambut libur jelang pergantian tahun, pengurus panti asuhan YKM Khadijah NU di Jalan MT Haryono 58 Karangrejo, Banyuwangi, Jawa Timur, memanfaatkan waktu untuk memberikan kebahagiaan kepada anak yatim piatu yang mereka asuh.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari tadabbur qolbu bersama alam, bermain, belajar mengaji, dan memahami syariat serta tauhid.

Hj Ilmiyah, Sekretaris LKSA Khadijah, saat membuka kegiatan di Aula YKM Khadijah pada Jumat lalu, 29 Desember, menyampaikan bahwa mereka mendapat amanah untuk tidak hanya menyenangkan anak yatim piatu di dunia.

“kita tidak hanya menyenangkan anak yatim piatu tetapi juga untuk membantu mereka meraih kebahagiaan di akhirat dan berkumpul di surga-Nya,” terangnya.

Ilmiyah menekankan pentingnya membimbing anak asuh agar meraih gelar sarjana dan membentuk keluarga sakinah, sesuai dengan misi yang telah di tetapkan.

Panitia mempersembahkan bakat-bakat terbaik dari kalangan santriwati MI Darunnajah 2 Ayya, yaitu Hawa dan Aulia. Kedua santriwati ini telah mengukir prestasi gemilang dalam berbagai bidang, seperti Pidato Bahasa Arab, Nasyid, membaca puisi, dan Tartil.

“Kami juga memiliki kehormatan untuk menghadirkan Akbar Rizki Pangestu, seorang murid SDN Sobo yang aktif mengaji di TPQ Hidayatul Ikhlas. Belum lama ini, Akbar Rizki Pangestu berhasil meraih prestasi luar biasa dalam pildacil.

ilmiyah menambahkan, pada pekan lalu, ia bersaing dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) yang diselenggarakan oleh LPPTKA-BKPRMI, dan berhasil menorehkan prestasi gemilang.

Ustadz Abd. Rosyid, S.Pd, seorang pendidik yang mendalami ilmu thaharah dan ubudiyyah, memberikan pembelajaran mulai dari tata cara wudhu dan sholat hingga doa perjalanan serta adab masuk masjid.

Assatidz Ponpes Al Anwari Kertosari menambahkan bahwa ketika berada di rumah atau dalam perjalanan sebagai musafir, memiliki pemahaman dasar dalam ilmu ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting.

“Ini tidak hanya berkaitan dengan aspek ibadah, tetapi juga berhubungan dengan kemampuan menghadapi berbagai problematika hidup hingga memahami perhitungan sebagai seorang umat Rasulullah setelah beliau wafat,” ujar.

Di waktu yang berbeda, Ustadz Nurul Imam, S.Pd.I, yang sehari-hari menekuni profesi sebagai guru di SLBN A dan sebagai barista kopi di Villa Ijen, menginspirasi untuk bersusah payah dalam mengejar ilmu dan berkerja keras meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.

“Dalam perjalanan hidup saya, selain menghadapi tunanetra, saya juga yatim piatu, tinggal di panti YKPTI bersama dengan anak-anak cacat lainnya. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat saya untuk menempuh pendidikan dari sekolah umum hingga meraih gelar sarjana,” cerita Nurul Imam.

Meski begitu, kata Nurul,”Saya ingin mengajak kalian yang memiliki fisik normal untuk bangkit, mandiri, dan bersedia berinfaq serta bersedekah, baik untuk diri sendiri maupun untuk orangtua yang telah meninggal,” paparnya

Kegiatan anak-anak panti asuhan YKM Khadijah NU dilanjutkan dengan berziarah ke makam waliyullah KH Hasan Abdillah Sepanjang Desa Glenmore, selain itu mereka berkunjung dan shoat Duhur di masjid bawah tanah Sidrotul Muntaha Karangharjo. (Aguk//JN).

Editor : Subhan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *