oleh

Sejarah Terkikisnya Budaya Nyusur (Nginang) di Nusantara

Maka tak heran lagi warga Indonesia umumnya khususnya Orang Osing di Kampung pinggiran Banyuwangi sudah jarang orang menyusur ( NGINANG ) . Lantas kita mau berbuat apa Budaya lokal sudah lama terlindas oleh moderensasi dari luar.

Padahal kalau dianalisa Orang yang Nginang itu banyak sekali manfaatnya terhadap kesehatanya terhadap tubuh orang wanita dan pria. Karena dari bahan- bahan yang digunakan merupakan HERBAL  maka fungsinya terhadap orang wanita utamanya :

1 – Menguatkan Gigi .

2 – Menghilangkan bau mulut .
3 – Menanggulangi sakit MUTABER .
4 – Membasmi cacing pita dan cacing        keremi/kerawit yang bersarang di dalam perut .
5 – Demi menjaga Keperawananya wanita sehingga berumah tangganya sampai tua atau kaken kaken ninen ninen.

Maka pada jaman dulu bagi wanita yang sudah menikah giginya pasti diasab/dipangur pakai kikir. Sesudah dipangur giginya diwajibkan menyusur/nginang. Dan biasanya untuk melatih nyusur alat susurnya tidak memakai tembakau . Tapi yang pasti susurnya yang digunakan kulitnya buah kerlapa (sepet) . Adapun bahanya kinangan :
A – Sirih .
B – Pinang .
C – Gamping .
D – Gambir .
E – Susur dari tembakau

(Sanusi Marhaedi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *