oleh

Bedah Buku “Tombak Brata” karya empu Intan Anggun Pangestu , terinspirasi ajaran Hastabrata

Seminar Bedah Buku “Tombak Brata” karya Empu Intan Anggun Pangestu ,
terinspirasi ajaran Hastabrata untuk terus berkolaborasi dan berinovasi mewarnai dunia tosan aji dengan spesifikasi tombak dalam dunia perkerisan . Empu Intan juga menjadi narasumber dalam seminar Tombak Brata pada 14 Juli 2024.

Panitia Pameran Keris “Keagungan Pusaka Naga Siluman”, yang digelar di Pendopo Bupati Rangga Jumeno, Madiun di hari terakhir minggu 14/7 menyelenggarakan Bedah buku berjudul Tombak Brata , Tombak Pamor dan motif Tinatah Terinspirasi Ajaran Hastabrata karya Mpu Intan Anggun Pangestu . Buku Tombak Brata ini adalah karya luar biasa dan sebuah terobosan yang penting pada abad 21 di dunia perkerisan karya Mpu perempuan penerus dari Nyi Sombro. Pengembangan Tombak Pamor dan motif Tinatah.

Bedah buku ini disambut antusias oleh masyarakat perkerisan khususnya , dipandang sebagai cara unik dan efektif untuk memperingati hari bersejarah Kabupaten Madiun.

Panitia Pameran Keris menyelenggarakan kegiatan budaya “Keagungan Pusaka Naga Siluman” dalam sebuah seminar bedah buku di Pendopo Bupati Rangga Jumeno Caraban Kab. Madiun .Acara yang digelar pada hari minggu (14/07/2024).ini mengangkat tema “ Tombak Brata ” dan menampilkan berbagai pembicara terkemuka di bidang perkerisan. Dengan nara sumber : DR. Ari Wibowo, dari Universitas Sebelas Maret Solo , Intan Anggun Pangestu Str. Sn, M.Sn. Mpu perempuan dari ISI Surakarta, dengan Moderator DR. Rony Wardhana, Ketua Komite Skema LSP Perkerisan Indonesia, dan Pemantik : Gus Bayu Pamungkas.

Seminar Bedah Buku “Tombak Brata” karya empu Intan Anggun Pangestu , MSn merupakan karya ke 15 tahun 2021 Mpu Intan Anggun Pangestu dari 32 tosan aji yang sudah dihasilkannya oleh akedemisi yang juga Dosen Prodi Kria Keris ISI Surakarta.

Dalam seminar ini menghadirkan Agung Guntoro Wisnu, Direktur LSP Perkerisan Indonesia, sebagai penyelenggara , beliau didampingi oleh Master Assesor BNSP Rony Wardhana, Assesor BNSP dari Jawa Timur Gus Dona Bayu Pamungkas ( Magetan ), Ilham Triadi ( Banyuwangi ) , dan Haryo Herlbang ( Surabaya ).

Dalam sambutannya , Agung Guntoro Wisnu menekankan pentingnya penulisan buku sebagai refrensi bagi insan perkerisan. Ia menegaskan bahwa bedah buku hari ini sebagai tinjauan dari sisi ilmiah dunia tosan aji.

“Momentum bedah buku ini akan memperkaya khasanah refrensi perkerisan yang masih sangat minim sekali , “tambahnya.

Agung juga menyambut baik seminar ini dalam even Pameran Keagungan Keris Nogo Siluman .

“Keberadaan buku tombak brata ini telah membawa manfaat besar bagi masyarakat. Harapannya ke depan setiap program studi dapat lebih maksimal memanfaatkan momentum hadirnya ruang-ruang ilmiah untuk melawan stigma negatif tentang keris di masyarakat luas pada umumnya ,” jelasnya.

Seminar ini dihadiri oleh berbagai peserta dari kalangan budayawan, kolektor keris, perajin keris, dan masyarakat umum. Salah satu peserta, Moh. Habibi dari Blora mengapresiasi seminar ini yang mampu mendatangkan narasumber tingkat nasional di bumi Kota Pesilat Madiun.

“Direktur LSP Perkerisan Indonesia Agung Guntoro Wisnu dan lima pengurus SNKI lainnya hadir di sini, ini sangat luar biasa,” ungkap Habibi.

Sementara nara sumber DR. Ari Wibowo menjelaskan bahwa esensi dari pameran dan sarasehan keris ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang makna nilai spiritual, karakter, dan keluhuran keris sebagai representasi peradaban bangsa. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk pendalaman tentang keragaman, nilai multikultural, dan nilai universal, filosofi, serta aspek spiritual keris.

“Untuk memberikan manfaat dan kontribusi tentang pengembangan keris pusaka budaya dalam triple dimensi nilai budaya, teknologi, dan nilai ekonomi dalam ranah lokal Madiun, nasional, dan universal,” terangnya.

Lebih lanjut, Ari Wibowo menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk memotivasi para perajin, khususnya UMKM perajin pande besi khususnya besalen keris , agar dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas mereka dengan bertukar pikiran dengan sesama perajin dan masyarakat

Sebagai penutup DR. Rony Wardhana sangat mengapresiasi kehadiran para akademisi dari UNS Solo, UIN Sunan Ampel Surabaya , ISI Surakarta serta tokoh masyarakat, budayawan, serta pemangku kepentingan lainnya menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung dan mempromosikan kegiatan seni budaya lokal dalam menghidupkan Warisan Budaya. Bahwa acara ini terselenggara berkat kerjasama antara SNKI dan Pemkab Madiun.

“Dengan acara bedah buku ini sekali lagi membuktikan diri bahwa peserta seminar ini adalah sebagai penjaga warisan budaya Nusantara yang patut kita banggakan,” pungkas Rony.(Ilham Triadi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *