Banyuwangi, Jurnalnews – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi, IPIP gelar baksos dan Tausiyah di Lapas Banyuwangi. Kegiatan yang diikuti oleh 43 orang Warga Binaan tersebut dilaksanakan di Aula Sahardjo Lapas Banyuwangi. Acara ini dihadiri kalapas Banyuwangi, Agus Wahono, Amd.I.P.,S.H.,M.H. Menurutnya, terdapat tiga pilar yang dapat menjadi indikator keberhasilan kegiatan pembinaan di Lapas, yaitu Warga Binaan, petugas/pegawai dan pihak eksternal. Salah satunya kegiatan Maulid Nabi yang berkolaborasi dengan organisasi perempuan IPIP Banyuwangi.
Diawali dengan pantun kocak, Agus dalam sambutannya menyampaikan agar kita suka bersholawat kepada nabi, memperbanyak amal ibadah dan sedekah. “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momentum penting untuk mengingat teladan Rosulullah dalam kehidupan sehari-hari. Kami berharap, melalui kegiatan ini, WBP dapat mengambil hikmah dari kisah-kisah Nabi untuk memperbaiki diri dan menjalani masa pidana dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.”
Ketua IPIP Banyuwangi, Jezy Yuninda Paramita, S.Psi memberikan simbolis bantuan kepada Kalapas Banyuwangi berupa mukenah, handuk, makan siang dan snack. Jezy berterimakasih diberi kesempatan untuk bisa berbagi dengan 43 wanita WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) di Lapas Banyuwangi pada hari Selasa, (24/09/2024).
Kegiatan Maulid Nabi ini juga diisi dengan tausiyah dengan penceramah Ustadzah Siti dari Safinda. Beliau mengajak para WBP untuk meneladani sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW seperti kesabaran, kejujuran dan kasih sayang. Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan waktu selama di lapas untuk memperbaiki diri dan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.
“Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Kita semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi lebih baik, sebagaimana Rosulullah mengajarkan kebaikan, kasih sayang, dan pengampunan, ” ujar Ustadzah Siti.
Peringatan Maulid Nabi ini merupakan salah satu program pembinaan keagamaan di Lapas kelas II A Banyuwangi. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat silaturahmi antara pegawai, WBP, dan seluruh pihak yang terlibat, serta meningkatkan kualitas pembinaan spiritual bagi WBP.
Melalui kegiatan ini, Lapas Banyuwangi berkomitmen terus memberikan pembinaan yang holistik, mencakup aspek mental, spiritual, dan sosial. Itu dilakukan guna mempersiapkan WBP menjadi pribadi yang lebih baik dan siap kembali berkontribusi positif kepada masyarakat setelah menjalani masa pidana. (Q’Nin/JN)
Komentar