oleh

Bedah Rumah di Desa Rejosari Kec. Glagah

Banyuwangi – Abas pria paruh baya sebatang kara 70 tahun warga Dusun Lalangan Watu Ulo 004/003 Desa Rejosari kecamatan Glagah kabupaten Banyuwangi sudah hampir 20 tahun menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) , itupun di tempatinya di atas tanah hak milik pak Sulhan sebagai tumpang karang atau bahasa tradisionalnya ‘magersari’,  walaupun terkendala tidak bisa terbedah rumahnya di karenakan terganjal regulasi, namun kali ini pemerintah desa (Pemdes) Rejosari berinisiatif dan bersolusi menggunakan dana darurat (darat) untuk merenovasi rumah ‘miring’ penumpang karang itu .

Hal ini di sampaikan oleh kepala Desa Rejosari Asis selaku pemangku wilayah di Rejosari, Senin (22/03/2021) ketika di wawancarai di rumahnya kepada wartawan.

IMG-20210322-WA0039

“Inilah solusi Pemdes Rejosari yaitu berinisiatif agar rumah pak Abas yang awalnya ada kemiringan karena di makan rayap agar tidak roboh Kami selaku aparatur desa menggunakan dana darurat yang sumbernya dari Dana Desa (DD) merenovasi sementara, tidak banyak mas hanya limajuta rupiah, ” terangnya.

Sementara di lokasi ketua Rukun Warga / RW Husaini menjelaskan jika memang benar rumah Abas ini sudah diusulkan program bedah rumah namun lagi-lagi terganjal regulasi namun Abas juga menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari kementrian Sosial (Kemensos).

“Mpon di ‘usulaken’ nggeh pak, tapi wau Niko, pak Bas niki magersarai, dadi Heng oleh untung pak Asis nikai tanggap teng rakyatek.  Tapi pak Bas Niki nggeh angsal bantuan beras ambi endok niko arane BPNT pak, “ungkapnya dengan dialeg Osing delesnya.

IMG-20210322-WA0036

Dilain pihak Abas yang keseharianya sebagai pedagang ‘polowijo’ seperti jual daun pisang, ketela pohon, jantung pisang, kacang itu, sangat bahagia dan senang atas aksi bantuan dari pemerintah desanya, ia juga menceritakan asal-muasal ia berada di tanah hak milik pak Sulhan itu di karenakan ia di suruh menempati sebidang tanah itu dan adanya kesepakatan untuk mengelola dan hasilnya disuruh untuk keperluan makan untuknya dan keluarganya oleh Sulhan.

” Geh Alhamdulillah mas, maturnuwon kulo kaleh pak lurah, Mugi-mugi mbenjeng dados amal saenek Mugi-mugi di gangsaraken rizkinek, “doanya.

Artinya
“Ya… Alhamdulillah terimakasih Saya pada kepala desa (Asis) semoga menjadi amal kebaikannya dan semoga tuhan membalasnya dengan Rizki yang tidak di sangka sangka. ( Ilham S.)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *