Kabupaten Banyuwangi kaya akan wisata alam yang memanjakan pengunjungnya, hal ini terbukti dari salah satu tempat liburan di Sewu Sambang, Kalipuro. Sewu Sambang kini hadir dengan wisata baru yakni nuansa perbukitan, masyarakat mudah menyebutnya BSS (Bukit Sewu Sambang). Bukit Sewu Sambang terletak di Lingkungan Papring, Wangkal, Kecamatan Kalipuro, yang berada di kawasan KPH Banyuwangi Utara, dan memiliki ketinggian 200 mdpl. Ketinggihan inilah yang menjadi daya tariknya.
Namun ketika Orang datang kesana justru memberikan nama Sewu Sambang dengan penyebutan lain seperti Panorama diatas Langit, Panorama Sunrise dan Sunset, Bukit petualang dan banyak lainnya. Istilah penamaan tersebut tidak salah karena apa yang didapatkan masyarakat dapat terpenuhi semunya dengan istilah yang dilabelkan pada bukit sewu sambang.
Jika dilihat dari sejarahnya menurut Pokdarwis pengelolah Sewu Sambang Tamam Fauzi, S.Pd bahwa bukit Sewu Sambang awalnya hanya perbukitan pada umumnya dan nama awalnya bermacam-macam mulai dari “Keseran”, “Jambangan” dan, “tangki”. “Tamam” nama akrab bersama pemuda melihat bahwa bukit sewu sambang kini sebutannya banyak memiliki potensi yang luar biasa dan jika dikelolah dengan baik dapat memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat disekitanya serta memajukan kabupaten banyuwangi yang terus tumbuh dengan menggali potensi wisata berbasis desa atau kelurahan. Tahun 2017 bukit Sewu Sambang di kelola dan tahun 2019 menjelma menjadi sebuah objek wisata atau open untuk umum.
Penamaan Bukit Sewu Sambang memiliki makna potensi dan tujuan yang akan dicapai. Istilah Bukit tidak lain sebuah pemandangan yang berada diatas bukit dan wisatawan akan dimanjakan dengan perbukitan yang banyak. Sewu artinya berasal dari bahasa jawa yang artinya 1000 dan sambang artinya di datangi. Jadi Bukit Sewu Sambang bisa dikatakan bukit yang didatangi 1000 pengunjung. Para pengunjung atau wisatawan akan menikmati beberapa perbukitan yang mengundang untuk berlarian dan bermain di atasnya dengan angin yang sepoi-sepoi sambil menikmati pesona alam yang alami.
Wisata bukit sewu sambang buka 24 jam dan juga bisa camping ramai-ramai di atas bukit.Tiket kami namakan Donasi, karena pemasukan BSs diperuntukkan pembangunan dan pengembangan Bukit Sewu Sambang
Pagi hari dari sebelah timur para pengunjung akan menikmati sunrise dan melihat pemandangan lautan biru Selat Bali berkilauan di bawah cahaya sinar matahari dan terhampar indah diapit perbukitan diliputi oleh angin kencang dan hawa dingin menusuk tulang, Pinus yang menjulang di kejauhan serta sesekali dihiasi oleh kemunculan beberapa perahu nelayan yang ada di sana, sehingga banyak pengunjung tidak ingin momentum benar-benar untuk dilewatkan. Sebelah selatan dapat melihat perbukitan juga memiliki hamparan padang savana hijau nan eksotis, Sepanjang mata memandang, akan melihat rerumputan hijau menyelimuti bukit bergelombang dengan deretan bunga yang bermekaran. Sebelah Utara dapat melihat tebing sebagai pemanis , dan sebelah barat Ketika senja tiba, matahari yang tenggelam menjadi sumber menakjubkan berikutnya. Semburat ungu, merah muda, serta kuning yang berbaur menguasai langit senja dengan latarbelakang Gunung Arjuna. Begitu juga ketika larut malam suara hewan terasa dekat dan lampu kota yang menyala, menerangi rumah-rumah penduduk di bawah sana. Apabila kita mendongakkan kepala, bintang-bintang tampak memenuhi angkasa. Tampak jelas karena tempat ini tak dibebani polusi cahaya.
Perbaikan infrastruktur jalan menuju lokasi terbilang bagus plesteran namun sebagian saja. Tidak kalah menariknya ketika menuju kelokasi Bukit paduan tanjakan dan tikungannya membuat pejalan kaki dan pengendara motor memiliki kepuasan sendiri melewati jalanan berliku, dan terus-terusan menanjak namun semua pengunjung merasa puas ketika berada diatas Bukit Sewu Sambang dengan pemandangan yang cantik dan pengunjung langsung dijadikan spot-spot foto menarik.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu mahasiswi semester VI Universitas PGRI Banyuwangi bersama teman-temanya bahwa “ saya baru tau jika ada bukit yang menarik di Banyuwangi dengan melihat Selat Bali secara utuh dan latar gunung Arjuna, bahkan banyak potensi yang dapat dikembangkan lagi dan saya liat pemuda disini benar-benar mengimplementasikan Creative Collaboratif, Superteam yang kuat. Saya jadi tertarik untuk camping dan tidak ketinggalan menikmati sunrise, atau matahari terbit. Kami juga tidak kebingungan karena untuk kebutuhan Camping, Pihak pengelola juga sudah menyediakan fasilitas penyewaan tenda, serta menjual kayu bakar sebgai persiapan saat malam tiba. Saya berharap para untuk pemuda melenial, bukit sewu sambang yang cocok untuk camping di wilayah ujung timur pulau jawa sekaligus pengelola wisata yang rama kita akan banyak diberi pengetahuan tentang jenis-jenis tumbuhan yang ada disana, ”Ungkap Nur Suci, Koordinator KKN.
Selain potensi wisata alam di Papring juga terdapat wisata edukasi yaitu Rumah bambu Papring dan masyarakatnya juga mengenalnya dengan Kampoeng Batara adalah kepanjangan dari Kampoeng Baca Taman Rimba. Cak Wiwi adalah pendirinya , panggilan akrab dari Widie Nurmahmudy .Dari Kampoeng Batara nilai-nilai edukasi ditanamkan mulai Mulai mengenal alam, belajar teater, permainan rakyat dan sebagainya. Jadi sayang jika paket wisata ini disia-siakan oleh pengunjung. (Miskawi Kebangsaan).
Komentar