Pameran Seni Rupa bertajuk ‘ArtOs Nusantara’ resmi di Banyuwangi, Sabtu (20/5) sore. Pameran berlangsung hingga 28 Mei 2023 , di kompleks Gedung Tua Boom Marina Banyuwangi.
Dalam momen pembukaan pameran tersebut, Bupati Ipuk dipercaya untuk memotong pita yang disertai dengan jingle lagu ArtOs Nusantara yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik Farel Prayoga dan maestro gandrung Temu
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan kebanggaannya karena pameran ini juga dapat menjadi sarana edukasi wisata.
Dia berharap pameran ArtOs Nusantara dapat memperlihatkan keindahan dan keberagaman coretan kanvas kepada pengunjung.
Selain itu, pameran ini diharapkan mampu memberikan energi positif bagi perkembangan seni dan budaya di Banyuwangi serta Indonesia.
Pembukaan pameran berskala nasional itu ditandai pemotongan pita oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani didampingi ketua panitia Imam Maskun, bersama para tokoh seni lukis dan para seniman seperti ,
kolektor nasional dr. Oei Hong Djien (OHD) dari Magelang, Kepala Galeri Nasional Pustanto, Nirwan Dewanto dan. Sujiwo Tejo, penggiat TVRI Agus Sudibyo, CEO Po Media Teknologi Agus Sulistiyono, artis Shania, Octav Panggabean dari RPM, kepala SKPD, serta ratusan seniman Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan kebanggaannya karena pameran ini juga dapat menjadi sarana edukasi wisata.
Dia berharap pameran ArtOs Nusantara dapat memperlihatkan keindahan dan keberagaman coretan kanvas kepada pengunjung.
Selain itu, pameran ini diharapkan mampu memberikan energi positif bagi perkembangan seni dan budaya di Banyuwangi serta Indonesia.
Sementara Menparekraf RI Salahudin Uno mengikuti secara virtual ; Sandiaga Salahudin Uno memberikan apresiasi atas pameran ArtOs Nusantara ini.
“Main ke pantai pakai kaos, lihat ombak makin tinggi. Mari kita dukung pameran ArtOs untuk memperindah Banyuwangi.”kata Sandiaga Uno memberikan Dalam ucapan selamatnya.
Sandiaga sangat merasakan dampak positif dari acara-acara yang diinspirasi oleh Banyuwangi, yang menjadi tonggak dan inovasi baru di bidang seni, budaya, dan pariwisata.
Dia juga mengapresiasi keunikan pameran ini yang sampai ke ibu kota melalui billboard. Sandiaga berharap pameran ini sukses dan terus mengembangkan inovasi seni di Banyuwangi.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, juga merasa senang dan bangga dapat menyaksikan pameran lukisan ini di gedung tua Marina Boom.
Dia menyambut baik acara ini yang telah berlangsung dua kali. Menurut Pustanto, pameran ini semakin memperkuat Banyuwangi sebagai pusat seni dan budaya.
Dia mengajak semua pihak untuk mendukung pameran ini agar potensi yang ada di Banyuwangi dapat berkembang menuju level nasional dan internasional.
ArtOs Nusantara sendiri berasal dari kata Art Os yang merupakan singkatan dari Artistika Osing. Semua tahu Osing adalah suku (etnik) asli yang mendiami wilayah Banyuwangi. Osing ditengarai sebagai suku campursari Jawa, Bali dengan sedikit Madura. Sebuah campursari yang lantas melahirkan unsur-unsur seni budaya yang kaya dan unik. Sementara “Nusantara ” bisa dimaknai sebagai karya yang ditampilkan dalam even ini berskala nasional
Dalam pembukaan pameran yang meriah, Ki Gamblang Carito dan Sudjiwo Tejo tampil dengan kolaborasi apik yang menghadirkan keindahan gunung dan laut Banyuwangi sebagai latar belakang.
Funder ArtOs Nusantara, Imam Maskun, mengungkapkan bahwa terdapat 50 karya terbaik dari para seniman nusantara yang dipamerkan dalam acara ini. Karya-karya tersebut berasal dari seniman-seniman yang terpilih melalui open call maupun undangan khusus.
Beberapa seniman ternama seperti Djoko Pekik, Nasirun, Bli Putu Sutawijaya, Katirin, Budi Ubruk, Ugo Untoro, Edi Sunaryo, Erica Estu, dan Nyoman Irawan juga turut menyumbangkan karya-karya spesifik mereka yang menakjubkan. Selain itu, seniman I Ketut Putrayasa juga hadir dengan seni instalasinya yang mengagumkan.
Makassar Arts Initiative Movement (MAIM) juga turut berpartisipasi dengan beberapa seniman mereka yang ikut serta dalam pameran ini.
Hanafi dan Willy Himawan dari Bandung juga ikut berkontribusi dengan karya-karya mereka.
Imam menjelaskan bahwa beberapa seniman juga diundang secara khusus untuk berpartisipasi dalam pameran ini, di antaranya Heri Catur dari Malang dan Gatot Pujiarto dari Batu.
Seluruh karya yang dipamerkan telah melalui proses kurasi yang ketat. Karya-karya seniman lokal dikurasi oleh Samsudin Adlawi, sedangkan karya-karya seniman nasional dikurasi oleh I Wayan Seriyoga.(Ilham Triadi)
Komentar