BANYUWANGI, Jurnalnews – Desa Jajag, yang terletak di Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menunjukkan contoh yang layak diadopsi oleh desa-desa lain sehubungan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan di desa ini telah menjadi fokus utama bagi masyarakat, seiring dengan keinginan mereka untuk mencegah penyakit berbahaya, terutama Demam Berdarah.
Desa Jajag berkomitmen untuk menjaga lingkungannya dengan aman dan menjaga kebersihan secara berkelanjutan. Upaya ini bertujuan untuk melindungi semua warga dari potensi serangan penyakit, khususnya Demam Berdarah (DB).
Kepala Desa Jajag, Suparno SH, dengan tegas menyatakan bahwa membersihkan lingkungan dan rumah setiap warga adalah tanggung jawab bersama, seperti yang terlihat dalam kegiatan beberapa hari yang lalu. Ibu-ibu dari PKK bersama-sama dengan warga bahu-membahu membersihkan pekarangan rumah dan lingkungan.
“Kami, bersama dengan tim penggerak PKK Desa Jajag, khususnya para kader, telah melaksanakan gerakan untuk mengatasi masalah jentik sarang nyamuk penyebab Demam Berdarah. Cara kami adalah dengan membersihkan kaleng-kaleng bekas yang kami temukan di berbagai sudut rumah warga,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kami terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mereka tetap peduli terhadap kesehatan diri dan menjaga lingkungan tetap bersih.
Kegiatan sosial ini akan terus diadakan oleh pemerintah Desa Jajag. Dengan menjalani kehidupan yang bersih, warga dapat memastikan kesehatan mereka, sejalan dengan slogan dan program pemerintah, yaitu Gerakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Ini merupakan langkah pertama menuju peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Suparno SH menambahkan, “Semua tindakan kesehatan yang dijalankan didasari oleh kesadaran pribadi itu, memungkinkan keluarga dan semua anggotanya untuk menjadi mandiri dalam menjaga kesehatan dan aktif berperan dalam kegiatan masyarakat,” terangnya.
Perlu diketahui, Desa Jajag memiliki luas wilayah sebesar 816 hektar dan jumlah penduduk sekitar 18.369 jiwa. Desa ini terbagi menjadi 5 Dusun, yaitu Dusun Bulusan, Kampung Baru, Krajan, Petahunan, dan Dusun Yosowinangun. Selama tahun terakhir, dari tahun 2022 hingga 2023, terjadi banyak perubahan signifikan, terutama dalam peningkatan sumber daya manusia.
Penulis : Rony Subhan
Komentar