oleh

Sonic TMK: Penjaga Asa Tenis Meja di Banyuwangi Selatan

Banyuwangi-Semangat olahraga terus menggelora meski dalam keterbatasan. Setidaknya itu yang terpancar dari semangat pemuda Desa Jajag, Kecamatan Gambiran ini.

Mereka gigih menumbuhkan minat kalangan anak-anak, pemuda maupun masyarakat sekitar untuk mencintai cabang olahraga tenis meja. Ini juga menjadi wadah bagi mereka untuk menunjukkan talenta di bidangnya.

Adalah Rizkie Andri Sekretaris Tenis Meja Klub (TMK) Sonic Jajag menjadi pelopornya. Pria inilah yang selalu memberi motivasi pada generasi muda maupun warga sekitar untuk giat berolahraga, khususnya tenis meja.

“Jadi tidak hanya di sekitar Gambiran saja, tapi juga penghobi atau peminat dari daerah lain. Misal dari Kecamatan Bangorejo, Cluring atau Purwoharjo,” ungkap mantan jurnalis, ini.

Selama ini, kegiatan rutin latihan dilakukan di aula Markas Korp Rayon Militer (KORAMIL) Gambiran di Desa Jajag. Dalam seminggu diagendakan dua kali, setiap hari Rabu dan Sabtu pukul 19.00 WIB. Tidak itu saja, Sonic TMK juga mempunyai program pembinaan bagi para pemain tenis meja Seeded A & B, Senior A & B, Yunior A & B.

“Mereka sudah siap berkiprah menjadi atlet tenis meja yang berprestasi serta membawa nama Banyuwangi di berbagai kejuaraan baik itu tingkat daerah, nasional maupun internasional,” terang Aan sapaan akrab Rizkie Andri.

Anggota Sonic TMK saat latihan rutin. (Dok Sonic TMK)
(Dok Sonic TMK)

Tidak itu saja, kata Aan, Sonic TMK juga menjadi sarana untuk mewadahi dan berbagi pengetahuan teknik dasar dalam bermain tenis meja yang benar bagi pecinta tenis meja. Termasuk sebagai wadah untuk meningkatkan kemampuan kepelatihan, perwasitan dan unsur pendukung lain khususnya di bidang olahraga tenis meja.

“Tujuannya, agar dapat mewujudkan pribadi yang sehat jasmani dan rohani untuk mencapai prestasi yang tinggi dan berguna bagi nusa dan bangsa,” pungkasnya.

Sementata itu, Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Banyuwangi, Sakur mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk menumbuhkan perkembangan olahraga tenis meja di daerahnya. Salah satunya, dengan memberikan rangsangan fasilitas dan pengembangan kualitas atlet di setiap klub.

“Kalau mereka masuk dalam klub yang tergabung di bawah PTMSI pasti kita akan perhatikan. Selanjutnya mereka juga aktif dalam berbagai kegiatan tenis meja. Kita bantu fasilitas seperti meja, dan lainnya,” kata Sakur.

Sementara itu, bagi para atlet pihaknya tak menutup jalan untuk melaju lebih tinggi. Namun, mereka harus memiliki kriteria yang sesuai dengan kebutuhan.

“Kalau atlet kan harus sesuai umur, kalau umur sudah lewat ya tidak bisa. Tapi nanti kalau memang ada kejuaraan bukan tidak mungkin kita masukkan di kelas exebisi,” pungkasnya.(Ito/JN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *