Banyuwangi-Kejuaraan Daerah (Kejurda) Olahraga Petanque di Banyuwangi akan mulai digelar 11 – 13 Agustus 2017. Pelaksanaan pertandingan ini akan difokuskan di Lapangan Gelanggang Olahraga (GOR) Tawangalun, Banyuwangi.
Sebanyak 18 peserta dari perwakilan kabupaten/ kota di Jawa Timur memastikan ambil bagian dalam kejuaraan pertama kalinya di Bumi Blambangan ini. Mereka akan saling berkompetisi untuk merebut medali juara.
Panitia penyelenggara telah lakukan persiapan dengan matang. Termasuk menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangan para atlet dan offisal tim. Namun, panitia mengaku menemui kendala dalam penyediaan anggaran untuk pelaksanaan.
Panitia harus pontang-panting mencari dukungan agar besaran dana yang dibutuhkan tercukupi. Itu dikarenakan kejuaraan ini tidak mendapatkan kucuran dana dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) maupun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi.
“Ya terpaksa, kita harus menggunakan dana sendiri.mua ini pakai dana sendiri mulai persiapan, pelaksanaan dan lainnya itu,” jelas Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Banyuwangi, I Wayan Dauh, dihubungi JurnalNews.com, Kamis (10/8/2017).
Sebenarnya, kata Wayan, dirinya telah membuat proposal permohonan bantuan anggaran ke KONI Banyuwangi. Jumlah anggaran yang diminta Rp 30 juta. Tapi permohonan itu tak dicairkan semua. Panitia hanya dicairkan sebesar Rp 10 juta. Itupun bersifat dana talangan.
“Kita hanya mendapat bantuan dari KONI sebesar Rp 10 juta, padahal yang kita minta itu jumlahnya hanya sedikit. Dana segitu apa cukup untuk keperluan di lapangan, seperti membeli perlengkapan, tali, termasuk biaya akomodasi 18 peserta,” ungkapnya.
Meski demikian, Wayan optimis pelaksanaan akan berjalan sukses. Terlebih kontingen Banyuwangi mampu menunjukkan performa terbaik dan meraih juara pertama.
Sekretaris Umum KONI Banyuwangi Mukayin membenarkan jika pihaknya telah mengeluarkan dana untuk Kejurda Petanque. Namun, anggaran itu hanya untuk dana talangan saja karena Petanque belum masuk anggota cabor di KONI Banyuwangi.
“Ya Pak Wayan kemarin itu telah menyodorkan proposal untuk permohonan bantuan dana. Dan kita sepakati akan membantu memberikan dana talangan sebesar Rp 10 juta. Kita tidak bisa membantu sepenuhnya, karena kan sesuai AD/ART cabor bisa masuk ke anggota KONI selambatnya setelah 2 tahun. Dengan perhitungan mereka aktif dalam kegiatan dan menunjukkan prestasi,” dalihnya. (Ito/JN)
Komentar