Talkshow live youtube channel Ciknang Multimedia memperingati Hari Penyandang Cacat International dengan tema Sinergi Inklusif Kolaboratif Untuk Banyuwangi,digelar Komunitas Aura Lentera di Kedai Makmoer Setropenganten,Minggu (04/12/22) pukul 20.17-21.45, yang dipantau ratusan pemirsa yang mampu genapi 3000 subcriber malam itu.
Acara yang dipandu host Divisi Program Aura Lentera, Indah Catur Cahyaningtyas itu menghadirkan narasumber dengan ragam latar belakang yang inspiratif,positif dan mengharu biru seperti Athfal Fadholi, M.Pd yang pendidik di SDLBN A yang paripurna dirikan Ponpes ABK KH.Ahmad Dahlan yang kini santrinya 25 orang berbagai usia,diffabel dan datang dari seluruh nusantara.Se Indonesia Ponpes ABK bisa dihitung dengan jari tangan, dan di Banyuwangi ini satu-satunya di Jatim.
Belum dapat ijin dari Kemenag yang mengacu ponpes pada umumnya.
“Kami punya assatidz 20 an.Yang telah kami teraphi dasar,ada yang bisa sekolah inklusif di sekolah reguler, ” tuturnya lembut.
Sedang Umar Asmoro,tuna daksa,sudah 12 tahun jadi staf ahli fraksi di DPRD.
“Alhamdulillah bisa mendengar aspirasi sejawat dan jadi kebijakan dewan dalam bentuk perda.Pokoknya bermanfaat buat sesama dan bersyukur, “ungkap Koordinator Forum Disabilitas Daerah ini.
Ada juga yang berkaki satu Puji Winarsih yang giat umkm dan negeri dongeng serta Titis Anganten penyandang rp, sebuah kelainan pada retina mata, yang berhasil raih gelar S-2.
Juga ada sosok Bung Aguk Darsono aktivis LSM dan Sinergi Media yang berkecimpung di pendamping seni budaya, kesehatan, pendidikan dan disabilitas dalam naungan Perkumpulan Komunitas Gotong-royong Empat Puluh Lima sebagai rumah besar yang termarginalkan dan minim akses.
“Alhamdulillah, Allah Yang Maha Sempurna nan Indah,senantiasa menolong kala ada hambanya yang minta advokasi maupun fasilitasi, “ungkapnya dengan senyum ikhlasnya.
Satu narasumber lagi, sosok perempuan yang semampai yang bergiat di dunia industri minuman tradisionil, mewakili FKLPID sebuah forum dari dunia industri,
“Maaf saya jangan ditanya dan bila diijinkan saya yang tanya-tanya dengan orang yang baru saya kenal sekarang sebagai mahaguru dan yang sudah lama saya kenal sebagai malaikat kecil yang bawa saya ke dunia difabel untuk jadi jembatan ke ragam pemangkukepentingan, ” Kata Mbak Kaka–demikian panggilan akrab Anika Munawaroh yang jadi relawan sesekali.
“Lingkungan yang inklusif adalah lingkungan yang saling menghargai keberadaan satu sama lain dan saling bekerja sinergis. Menempatkan difabel bukan sebagai objek semata namun sebagai mitra, ” pungkas Ketua Aura Lentera yang Tunanetra, Nurhadi Windoyo.
Di akhir talkshow yang interaktif komentar nitizen penuh semangat, sementara narasumber banyak yang meneteskan air mata, Indah Tukiman akan adakan kopdar difabel di Waroeng Kemarang Tamansuruh yang ramah disabilitas secara mandiri gotongroyong, Sabtu 24 Desember 2022 diikuti sekitar 145 orang yang juga ada penampilan seni lintas organisasi diffabel.(Aguk/Leo PD/JN)
Komentar