oleh

Global Village Foundation dan Perkins Internasional Dukung Banyuwangi Inklusi

Banyuwangi, Jurnalnews.com – Andy Gracey founder Global Village Foundation memastikan anak-anak dengan hambatan kaki di Indonesia akan menikmati aktivitas sebagaimana anak-anak lainnya.

“Menurut catatan WHO, lebih dari 2 juta anak dan dewasa di Indonesia membutuhkan kursi roda, namun mereka terkendala secara ekonomi,” sambut Andy dalam acara bertajuk Aktualisasi Sekolah Luar Biasa sebagai Resource Centre dukung Banyuwangi Lebih Inklusif di Pendopo Shaba Swagata, selasa (25/2/2025).

Hal itu yang mendasari Global Village Foundation melakukan gerakan kemanusiaan ini, tercatat dalam 3 tahun terakhir, 3000 kursi roda adaptif telah dibagikan kepada anak dengan hambatan kaki di Indonesia.

“Kami percaya bahwa kursi roda adalah hak bagi yang membutuhkan dan tanpa biaya, banyak orang Indonesia yang membutuhkan tetapi tidak memiliki uang maka kami membantu,” tutur Andy.

4 alasan yang membuat Andy memilih untuk fokus pada Banyuwangi selain karena Banyuwangi dianggap saudara dekat Bali, Banyuwangi (Jawa Timur) dianggap sebagai Sister City dengan Australia Barat, dimana alokasi anggaran berasal. Yang terpenting, dan menjadi apresiasi dari Andy adalah peran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

“Pemerintah Banyuwangi menunjukkan komitmen luar biasa untuk Anak Berkebutuhan khusus (ABK) memiliki hak sama dengan anak lain,” imbuh Andy.

Ia yakin dengan fasilitas kursi roda adaptif, maka anak-anak dengan hambatan kaki akan lebih mudah beraktivitas, bermain bahkan berolah raga seperti anak-anak lainnya. Alasan ke empat adalah harmony yang Andy tangkap dalam kehidupan bermasyarakat inklusi. “Komunitas disabilitas di Banyuwangi sangat memberi dukungan dan kerjasama sehingga dapat membuka peluang kerja, inilah yang dibutuhkan kelompok disabilitas,” ujar Andy.

Dr. Aries Agung Paewei, S.STP., MM selaku Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur mengapresiasi penuh keterlibatan Global Village Foundation dan Perkins Internasional dalam mewujudkan inklusifitas di Indonesia. Ia berharap akan lebih banyak lagi daerah yang mendapatkan dukungan dan perhatian.

“Terima kasih telah perhatian kepada ABK di Banyuwangi, kami berharap selanjutnya daerah lain juga akan mendapatkan hal yang sama,” ujarnya.

Sementara itu Chenmin Parera perwakilan Perkins Internasional dalam kunjungan ke sekian kalinya ini, terus mengingatkan keterlibatan semua pihak dalam mendampingi anak-anak disabilitas. Perkins Internasional melibatkan orang tua dan guru dalam pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan, baik itu pelatihan komunikasi maupun penyusunan kurikulum anak. Tak bosan juga Chenmin menyajikan contoh nyata tokoh dunia seperti Hellen Keller yang mampu mengoptimalkan potensi dirinya dengan keadaan Disabilitas netra dan rungu. Chenmin mengingatkan agar kolaborasi tetap terjalin antara masyarakat, pemerintah, keluarga dan juga anak-anak.

“Kami sangat terinspirasi melihat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang memberikan dukungan luar biasa untuk memastikan anak-anak termasuk anak berkebutuhan khusus dapat berpartisipasi untuk mengakses pendidikan berkualitas seperti yang kami lihat pada hari ini,” tutur Chenmin dalam sambutannya.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Banyuwangi yang telah memberikan banyj dukungan pelatihan untuk Guru pada pekan sebelumnya, dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang menjadikan Sekolah sebagai sumber belajar bagi pendidikan berkualitas. Kami menantikan dukungan selanjutnya dalam kolaborasi dimana kami akan melaksanakan pelatihan-pelatihan yang berfokus pada kurikulum berbasis vokasional dan kurikulum yang mendukung pendidikan vokasional bagi anak berkebutuhan khusus.

“Jika kita hanya melakukan sendiri maka hasilnya akan sedikit, jika kita melakukan bersama hasilnya akan luar biasa. Kami percaya bila kita melakukan bersama-sama akan ada lebih banyak anak yang akan merasakan manfaatnya,” pungkas Chenmin.
(indah)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *