oleh

Hebat, Sopir Ini Gratiskan Bisnya Bagi Pelajar Yatim Piatu Hingga Lulus Sekolah

Purwoharjo-Sulitnya angkutan umum di Kecamatan Purwoharjo menjadi kendala bagi pelajar dari keluarga tidak mampu saat hendak pergi-pulang sekolah. Hal itu sedikit teratasi dengan layanan antar jemput sekolah yang digagas seorang sopir bernama Slamet Widodo. Hebatnya, jasa ini gratis bagi pelajar yang yatim atau piatu atau yatim piatu.

Sebelumnya Slamet Widodo, yang menetap di Desa Purwoharjo, itu seorang sopir Mobil Penumpang Umum (MPU) dengan trayek Benculuk-Purwoharjo-Kalipahit. Selama 20 tahun menjadi sopir, sebagian penumpang setianya adalah pelajar di SMP Negeri 1 Purwoharjo di Desa Glagah Agung.

Seiring berjalannya waktu, jumlah MPU mulai banyak yang berhenti operasi. Hingga akhirnya bersisa MPU milik Slamet saja. Dia memilih bertahan karena satu alasan yang muncul dari hati nuraninya. Jika MPUnya dihentikan operasi, maka pelajar langganannya akan kesulitan bersekolah. Untuk memangkas biaya operasi saat itu, MPU-nya hanya melayani pelajar saja.

Namun, sejak 5 tahun lalu armada MPU miliknya dikandangkan, mengingat jumlah pelajar yang membutuhkan tumpangan semakin tak sebanding dengan jumlah kursi MPU. Lantas dia membeli bus perintis secara kredit agar bisa memuat pelajar lebih banyak. Menurutnya, hal itu juga bisa membantu mengurangi kepadatan arus lalu lintas.

“Saya ganti dengan bus perintis biar bisa mengangkut lebih banyak pelajar. Dengan harapan ikut mengurangi kepadatan arus lalu lintas saat jam berangkat sekolah,” tuturnya, ditemui JurnalNews.com saat ngetem di depan SMP Negeri 1 Purwoharjo.

Meski begitu daya tampung bus tetap tidak sebanding dengan jumlah pelajar yang membutuhkan jasanya. Dia mengaku harus beberapa kali menjemput dan mengantar pelajar. Tidak sebatas pelajar asal Desa Purwoharjo saja. Namun pelajar dari desa lainnya juga dilayani. Slamet terlebih dahulu memprioritaskan pelajar dari keluarga tidak mampu dan pelajar yatim atau yatim piatu.

Sebab itu dia mematok tarif bervariasi. Jika pelajar dari keluarga berada maka dikenakan tarif normal yaitu, Rp 7 ribu (PP). Untuk pelajar dari keluarga tidak mampu cukup membayar Rp 5 ribu (PP). Khusus pelajar yatim dan piatu atau yatim piatu tidak dipungut biaya sepeser pun hingga lulus sekolah. Dan semua pelajar yang menggunakan jasanya dijemput dan diantar di rumah masing-masing.

“Ketika MPU sudah banyak yang berhenti dan anak sekolah di wilayah Purwoharjo sudah banyak membawa kendaraan sendiri (sebelum ditertibkan polisi), mulai dari situ saya dipercaya sama pihak sekolahan untuk mengangkut anak-anak dari jalur Kaliboyo, Kradenan, Purwoharjo,” cetusnya.

Meski keuntungan dari jasanya itu tipis, Slamet mengaku akan tetap menjadi sopir bagi pelajar-pelajar yang disebutnya sebagai anak bangsa tersebut. Uang pembayaran dari pelajar banyak habis di operasional dan perawatan kendaraan. Yang lebih penting baginya, para anak bangsa itu  bisa tetap bersekolah, tidak ada kendala transportasi.

“Saya berharap putra bangsa ini bisa tetap bersekolah. Jangan sampai tidak sekolah karena tidak adanya angkutan,” tutupnya. (Ron/JN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *