Blimbingsari – Warga Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari mengadu ke Federasi Himpunan Petani Pemakai Air ( FHIPPA) setempat. Itu dilakukan lantaran, lambannya perbaikan terasering Dam Beji di wilayahnya.
Menurut warga, plengsengan atau bangunan tangkis sungai itu telah ambrol sejak 4 tahun lalu. Tapi, tak mendapat perhatian dari pemerintah untuk melakukan perbaikan.
“Kalau memang ada bangunan yang ambrol atau roboh pemerintah segera menindak lanjuti untuk perbaikan, dan jangan bangunan dibiarkan begitu saja,” kata Ketua Federasi Himpunan Petani Pemakai Air (FHIPPA), Sunoto, Sabtu (28/10/2017).
Karena, kata Sunoto, banyak petani yang mengadu ke FHIPPA. Mereka mayoritas meminta bangunan yang ambrol segera ada perbaikan.
“Sebab bangunan ambrol kalau dibiarkan kerusakan lebih parah, dan bangunan ambrol bertanggung jawab siapa ya?,“ terang Sunoto.
Sementara itu, Kordinator Sumber Daya Air (Krosda), Kecamatan Muncar, Sumaelik saat dikonfirmasi JurnalNews.com mengatakan, memang Dam beji yang ambrol masuk wilayahnya. Menurutnya, bangunan tangkis sungai itu pekerjaanya pada tahun 2014 yang lalu.
“Ambrolnya bangunan tangkis sungai Dam beji di landa banjir pada tahun 2016 yang lalu. Bangunan itu proyek Balai Besar Provinsi Jawa Timur dan bukan proyek dari Dinas pekerjaan Umum kabupaten Banyuwangi,” terangnya.
Akan tetapi, pihaknya telah menyampaikan kondisi itu ke Dinas Balai Besar Kabupaten Banyuwangi. Sehingga, tinggal menunggu tindak lanjut dari yang bersangkutan. (din/ito)
Reporter : Junaedin
Editor : Ito Ferdian
Komentar