oleh

Momen penetapan Keris Jadi Warisan Dunia oleh UNESCO , diperingati dengan Pameran Pesona Keris Nusantara

Banyuwangi, Jurnalnews.com – Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia ( SNKI ) bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Indonesia mengadakan Pameran Pesona Keris Nusantara di Museum Nasional Indonesia, jalan Medan Merdeka Barat No. 12, Gambir Jakarta Pusat. Tepat pukul 16.00 WIB pameran di buka oleh Menteri Kebudayaan Indonesia, bapak Fadli Zon, S.S., M.Sc.

Hari ini, 25 Nopember 2024, bertepatan dengan 19 tahun yang lalu, pengakuan UNESCO terhadap Keris Indonesia sebagai Warisan Agung Budaya Dunia, yaitu tanggal 25 Nopember 2005.

Di hadapan Komisi Nasional untuk UNESCO, SNKI, Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia, Asosiasi Permuseuman Indonesia, Arsip Nasional, Duta Besar negara Belanda, Thailand dan Jepang, Menteri Kebudayaan mengungkapkan bahwa tonggak kemajuan masa lalu mencerminkan tehnologi, filosofi yang terus berinspirasi. Melalui pengakuan UNESCO, keris harus di lestarikan dan dikembangkan sebagai sumber inovasi tantangan jaman, bahwa warisan budaya itu sebagai kekuatan dalam membangun masa depan bangsa.

Selain pameran, peluncuran Buku Seri Pesona Keris Nusantara sebanyak tiga jilid menjadi salah satu sorotan utama acara ini. Buku ini mendokumentasikan perjalanan keris dari berbagai sudut pandang, mulai dari sejarah, filosofi, hingga seni.

Momen penetapan keris Indonesia jadi warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO pada 25 November 2005.
Lebih dari 150 keris dari berbagai daerah di Indonesia dipamerkan. Mulai dari Rumpun keris Jawa , Blambangan dan Madura (Jawa Timur, Solo, Yogyakarta, Sunda, Cirebon dan Banten), ada juga Rumpun keris Melayu (seluruh Sumatera hingga Semenanjung Melayu), Rumpun Bugis Makassar (seluruh Sulawesi dan Kalimantan, Sumba dan Sumbawa) hingga Rumpun keris Bali dan Lombok.

Menteri Fadli Zon semringah ketika ditanya sebagai kolektor ribuan keris, ada 40 keris miliknya yang dipamerkan.
“Ada 40 keris saya, dua di antaranya diberikan oleh Presiden Pak Prabowo,” tuturnya.

Salah satu koleksi keris dari Presiden Prabowo sekitar 25 tahun yang lalu. Menurut Fadli Zon, dua keris adalah koleksi pertama yang pernah dikoleksinya.

“Bahkan koleksi pertama hadiah dari Pak Prabowo, 25 tahun yang lalu. Ini adalah koleksi yang berharga buat saya,” terang Fadli Zon.

“Keris sebagai simbol kerarifan lokal, presiden selalu kasih (keris) kepada delegasi asing. Sudah sejak awal, sebagai komitmen Pak Prabowom melestarikan, dan mengembangkan keris kepada tokoh-tokoh dunia,” tukasnya.

“UUD 1945 pasal 32 bunyinya adalah : Negara memajukan Kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin kebebasan setiap warga dan masyarakat untuk menjalankan budayanya masing-masing, “pungkas Fadli Zon .(Ilham Triadi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *